jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) DKI Jakarta Nur Baitih tidak menampik fakta bahwa perbedaan pendapat di kalangan honorer K2 makin besar.
Sebab, ada yang sudah menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
BACA JUGA: Ketum ADKASI Bertemu Wapres Bahas Honorer K2, Hasilnya?
Namun, ada juga honorer K2 yang belum terakomodasi. Padahal mereka berjuang bersama-sama dari awal.
“Otomatis meninggalkan kecemburuan di kalangan honorer K2," terang Nur kepada JPNN. Com, Rabu (18/3).
BACA JUGA: Tidak Semua Ortu Mampu Beli Pulsa, Guru Honorer pun Keliling ke Rumah Siswa
Meski demikian, perjuangan akan terus dilakukan sampai semua honorer K2 menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Nur menjelaskan, saat ini ada 59 ribu dari 438.590 honorer K2 yang sudah diangkat menjadi PNS dan PPPK.
Sementara itu, honorer K2 lainnya masih harus berjuang dengan keras agar menjadi PNS dan PPPK.
“PHK2I ingin menegaskan perjuangan tidak berhenti dan akan terus berjalan sampai semuanya terangkat ASN," imbuh Nur.
Di sisi lain, Nur menjelaskan bahwa rapat kerja nasional (rakernas) PHK2I akhirnya ditunda karena kemunculan virus corona.
Rakernas itu sedianya dihelat di Jakarta pada 23 Maret 2020. Nur menjelaskan, rakernas akan dihelat ketika kondisi sudah kondusif.
“Sekarang semua kegiatan yang mengumpulkan banyak orang dilarang," kata Nur. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad