Ada Kepulan Asap Hitam dari Dalam Hutan, Untung Warga Cepat Beraksi

Minggu, 10 November 2019 – 06:37 WIB
Petugas gabungan mengatasi kebakaran hutan di Kampung Kebundesa, Desa/Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Sabtu (9/11/2019). Foto : Antara/Aditya Rohman

jpnn.com, SUKABUMI - Sekitar delapan hektare hutan di Kampung Kebundesa, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu terbakar.

Hingga kini petugas gabungan yang dibantu relawan potensi SAR masih berupaya memadamkan api.

BACA JUGA: Ini Terobosan Pemerintah Hadapi Karhutla di 2020

"Penyebab kebakaran hutan di Desa/Kecamatan Nyalindung ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi.

Informasi yang dihimpun, kebakaran hutan tersebut baru diketahui saat ada kepulan asap hitam dari dalam hutan.

BACA JUGA: Pemicu Utama Karhutla Versi Menteri Siti

Warga dan relawan yang berada di lokasi mencoba memadamkan api dengan alat seadanya menunggu petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.

Kondisi cuaca yang terik ditambah hutan kering dan banyak ranting pohon membuat api dengan mudah membesar dan merembet dari satu titik ke titik yang lain.

BACA JUGA: KLHK Menang Gugatan, Perusahaan Asing Bayar Ganti Rugi Karhutla Rp 261 Miliar

Bahkan petugas pun cukup kesulitan memadamkan api karena lokasi yang sulit ditembus kendaraan.

Tidak lama beberapa unit mobil damkar tiba di lokasi untuk memadamkan api. Namun, kendaraan tidak bisa masuk ke lokasi dan harus menggunakan selang yang panjang untuk menyemprotkan ke titik api.

"Mayoritas titik api sudah berhasil kami padamkan namun, ada beberapa yang diduga masih menyala dan petugas pun berupaya untuk memadamkannya agar kebakaran tidak semakin meluas," tambahnya.

Daeng mengimbau, dengan cuaca yang cukup panas dan kering ini masyarakat tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu atau menyebabkan terjadinya kebakaran seperti tidak membakar ilalang atau lainnya/

"Selalu memeriksa keadaan kompor, tungku api dan jaringan listrik di rumah serta yang paling penting tidak membuang puntung rokok sembarangan apalagi yang masih menyala," pungkasnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler