jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menanggapi serangan berupa ledakan di rumah orang tua aktivis hak asasi manusia (HAM) Veronica Koman, di Jakarta.
Usman menilai serangan tidak masuk akal itu membuat kedua orang tua Veronica Koman ketakutan dan trauma.
BACA JUGA: 2 Orang Terekam CCTV Sebelum Ledakan di Rumah Orang Tua Veronica Koman, Siapa Mereka?
"Pihak berwenang harus segera melakukan penyelidikan menyeluruh, transparan, tidak memihak, dan independen atas insiden tersebut. Orang tua Veronica Koman juga harus dipastikan keselamatannya," kata Usman dalam keterangannya, Senin (8/11).
Dia menyebutkan teror kepada orang tua Veronica Koman juga pernah terjadi sebelumnya.
BACA JUGA: Tim Gabungan TNI-Polri Bergerak, Lihat Hasilnya
Ketika ada dua pria tidak dikenal yang menurunkan sebuah paket di depan rumah mereka. Paket tersebut kemudian terbakar beberapa saat kemudian.
Sebagai seorang aktivis perdamaian, lanjut Usman, Veronica berhak atas kebebasan berekspresi yang harus dilindungi.
BACA JUGA: Detik-Detik Ledakan di Rumah Orang Tua Veronica Koman, Polisi Temukan Benda Ini
“Pemerintah Indonesia memiliki tanggung jawab utama untuk melindungi para pembela hak asasi manusia seperti Veronica, terutama untuk mencegah eskalasi serangan lebih lanjut," tuturnya.
Sebelumnya, dua pria tak dikenal mengendarai sepeda motor melemparkan tiga paket ke garasi rumah orang tua Veronica Koman.
Dua bungkusan di antaranya meledak dan menghamburkan potongan-potongan kertas dan cat merah di garasi.
Satu paket yang tidak meledak berisi pesan ancaman yang mengatakan akan menyerang Veronica dan pendukungnya.
Diketahui, Veronica yang tinggal di Australia aktif mengadvokasi isu-isu HAM Papua sejak 2015.
Pakar HAM PBB mengeluarkan seruan kepada pemerintah Indonesia untuk melindungi hak-hak Veronica dan aktivis lainnya setelah dia menjadi sasaran teror secara online. (mcr9/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih