jpnn.com, JAKARTA - Puluhan anak-anak muda yang sebelumnya bergabung dengan massa aksi penolak RUU Cipta Kerja (Omnibus Law) di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/7) sempat menutup Tol Dalam Kota.
Mereka melompati pagar pembatas jalan dan menutup Tol Dalam Kota di KM 9 dari arah Grogol ke Cawang. Selanjutnya mereka berdiri sejajar sehingga ruas Tol Dalam Kota tidak bisa dilewati roda empat.
BACA JUGA: Massa Penolak RUU Omnibus Law Bubar, Suara Petasan Terdengar
Anak-anak muda itu memblokir tol saat massa dari mahasiswa, petani, dan buruh masih menggelar aksi menolak RUU Omnibus Law di depan gerbang Kompleks Parlemen Senayan. Namun, kelompok yang menutup Tol Dalam Kota di KM 9 tersebut tak diketahui asalnya.
Pasalnya, mereka tidak membawa bendera organisasi buruh dan petani. Kelompok penutup jalan itu mengibarkan bendera dengan lambang huruf A.
BACA JUGA: Makin Tegang, Ada Teriakan Buka dan Turun di Depan Kantor DPR
Kelompok penutup tol itu juga tidak mengenakan jas almamater yang menandakan mereka mahasiswa dari perguruan tinggi tertentu. Mayoritas peserta aksi yang menutup tol itu mengenakan hoodie.
Polisi pun langsung bereaksi ketika ada massa menutup Tol Dalam Kota di depan DPR. Mereka mengerahkan anggota kepolisian yang mengendarai motor dan meneriaki kelompok penutup jalan tol untuk menghentikan aksinya.
BACA JUGA: Demo di DPR: Omnibus Law RUU Cipta Kerja Memberikan Karpet Merah bagi TKA
Di sisi lain, massa penolak RUU Omnibus Law juga merepons aksi kelompok penutup Jalan Tol Dalam Kota. Mereka menyanyikan lagu yang mengingatkan akan pentingnya hati-hati terhadap provokasi.(mg10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan