Ada Mobil PJJ Kampus Merdeka Kemendibudristek untuk Mahasiswa Daerah 3T

Kamis, 23 September 2021 – 06:55 WIB
Mahasiswa. Ilustrasi Foto: Humas UM Surabaya

jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek membuat terobosan dengan menyiapkan mobil pembelajaran jarak jauh (PJJ) kampus merdeka dan mobil vaksinasi.

Kedua produk inovasi ini sebagai solusi nyata atas kebutuhan akses internet untuk pendidikan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) sehingga mahasiswa di daerah tersebut bisa belajar secara daring maupun luring dengan lancar. 

BACA JUGA: Kampus Merdeka, Kemendikbudristek dan Tiongkok Jajal Kolaborasi Perguruan Tinggi

"Rencananya mobil ini akan segera kami luncurkan ke daerah 3T dalam waktu dekat setelah melalui tahap uji coba," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Paristiyanti Nurwardani saat taklimat media tentang uji coba mobil PJJ kampus merdeka dan mobil vaksinasi di daerah 3T, Selasa (21/9). 

Dia menyampaikan langkah ini bertujuan untuk meminimalisir loss learning yang ada. Tercatat 124 ribu mahasiswa di Indonesia yang tinggal di daerah 3T dan tidak pernah tersentuh jaringan internet. Mereka telah terdampak sejak awal PJJ dilakukan. 

BACA JUGA: Kabar dari Mas Nadiem untuk Seluruh Mahasiswa dan Perguruan Tinggi, Singgung Juga Soal Kampus Merdeka

“Pembelajaran daring tidak memungkinkan untuk mahasiswa di daerah 3T karena akses internet terbatas dan kebanyakan tidak memiliki gadget," ungkap Paris.

Mobil PJJ ini nantinya akan terintegrasi dengan Klinik Sistem Pembelajaran Daring Pendidikan Tinggi (Klinik SPADA). Klinik SPADA ini akan membawa VSAT sekaligus menjadi tempat pembelajaran daring dengan berkeliling daerah 3T tersebut. Mobil PJJ ini nantinya juga akan dilengkapi dengan layanan vaksinasi keliling untuk tenaga pendidik (tendik) dan mahasiswa. 

BACA JUGA: Peserta Tes PPPK Guru 2021 Beserdik Otomatis Lulus? Ini Penjelasan Panselnas

Layanan mobil PJJ kampus merdeka ini difokuskan di daerah 3T yang sama sekali tidak terjangkau jaringan internet fiber optik.

Paris menyebut terdapat sekitar 68 perguruan tinggi yang berada di daerah 3T, di antaranya di Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku Utara, Papua, dan daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Dengan total 13 unit mobil, 10 mobil akan dikirimkan ke tiga provinsi yaitu NTT, Maluku Utara, dan Papua. 

"Kami betul-betul akan fokus memfasilitasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, sekolah menengah dan pendidikan dasar agar difasilitasi sebagian oleh mobil Kampus Merdeka," ucap Paris. 

Tidak hanya itu, berbagai upaya juga dilakukan dengan melibatkan perguruan tinggi negeri dan swasta untuk mengatasi ketertinggalan di daerah 3T.

Seperti ADA DIKTI (Anjungan Daring Pendidikan Tinggi), yang sudah dipasang di NTT, Maluku Utara, dan Papua. ADA DIKTI ini berupa mini base transceiver station (BTS) untuk menangkap sinyal yang lemah untuk diperkuat agar internet tersedia di daerah 3T tadi. 

Setelah mini BTS di daerah-daerah tersebut berdiri, Ditjen Diktiristek pun mengadakan tablet DIKTI EDU yakni tablet terjangkau berisi modul pembelajaran dari mata kuliah dari semester satu sampai delapan sesuai dengan program studi di daerah tersebut. 

“Karena selain tidak memiliki jaringan internet, mahasiswa di daerah 3T juga tidak memiliki perangkat untuk menjalani pembelajaran daring,” jelas Paris. 

Paris berharap mobil ini akan segera dikirim ke berbagai tempat dan menjadi pusat pembelajaran di daerah 3T dengan nama Mobil Kampus Merdeka, dan bekerja secara multifungsi dengan ADA DIKTI, KLINIK SPADA, Mobile PJJ, dan sebagai mobil vaksinasi keliling. 

Program ini juga diharapkan dapat menjadi layanan akses pendidikan tinggi dan dapat memfasilitasi daerah 3T untuk mengejar ketertinggalannya.

“Selain itu outcome yang ditargetkan yaitu peningkatan mutu pendidikan tinggi, percepatan vaksinasi, dan menjadi anjungan untuk mengunduh segala fasilitas pembelajaran bagi mahasiswa di daerah 3T dapat tercapai," tutupnya. (esy/jpnn)

 

 


Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler