jpnn.com - JAKARTA - Pekerja senior SKK Migas Hamdi Zainal mengatakan telah terjadi fitnah yang sangat keji atas saudari SS, pekerja SKK Migas yang dikait-kaitkan dengan Rudi Rubiandini. Ia menengarai ada pihak tertentu yang 'mencari keuntungan' , atau mengalihkan jalannya proses hukum Kepala SKK Migas non aktif itu.
"Telah terjadi pembohongan publik dan fitnah entah dari mana asalnya terhadap SS," ujar Hamdi kepada JPNN, Minggu (18/8). Nama SS belakangan muncul dalam pemberitaan kasus dugaan korupsi di SKK Migas dan menyebut SS sebagai teman dekat Kepala SKK Migas.
BACA JUGA: KPK: Penggeledahan Ruang Sekjen ESDM Berdasarkan Bukti
Menurut Hamdi, semenjak masuk BPMIGAS sampai dengan SKK Migas, SS belum pernah bertugas sebagai Sekretaris Kepala baik di era R. Priyono sebagai Kepala BPMIGAS maupun di era Rudi Rubiandini sebagai Kepala SKK Migas.
"Sepengetahuan kami pada pertama kali bekerja di BPMIGAS era Pak Kardaya, yang bersangkutan bertugas di Humas sebagai staf Pemberitaan Media sekaligus konseptor Pidato Kepala BPMIGAS, sampai kemudian memperoleh jabatan KaSubdin," ucap Hamdi.
BACA JUGA: Polisi Harus Deteksi Penyelundupan Senjata Ilegal
Bahkan, lanjutnya, saat BPMIGAS membentuk fungsi yang bernama Sekretaris Pimpinan (Sespim) pada Juli 2010, SS dimutasi pada jabatan Koordinator pada fungsi tersebut. Tanggung jawabnya antara lain untuk pelaporan dan penyusunan naskah pidato pimpinan.
Lalu saat SKK Migas terbentuk pun, yang bersangkutan tidak pernah menjadi sekretaris pimpinan. Di bawah kepemimpinan Rudi, SKK Migas memiliki bidang yang disebut dengan Sekretaris SKK Migas yang berfungsi seperti Sekjen di Kementerian. Nah posisi Sekretaris SKK Migas itu sendiri dijabat oleh Gde Pradnyana.
BACA JUGA: Gagal Awasi SKK Migas, Jero Diminta Mundur
"SS juga tidak pernah terkait dengan pekerjaan tender penjualan minyak mentah. Jadi pemberitaan mengenai saudara SS sangat tidak akurat dan sangat merugikan yang bersangkutan," pungas Hamdi.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Adelana dkk Berlibur ke China
Redaktur : Tim Redaksi