Bukan rahasia lagi jika video hewan selalu dicintai pengguna internet. Tapi tahukah Anda apa yang sebenarnya dirasakan oleh hewan-hewan dalam video tersebut?
BACA JUGA: Atlet Australia Siap Sambut Liga Footy Perempuan Perdana 2017
Banyak pengguna internet yang kerajingan menonton video-video hewan yang lucu. Sebuah studi bahkan menemukan menonton video hewan lucu di saat istirahat bekerja, bisa membuat para pekerja lebih produktif.
Tapi mungkin hanya sedikit diantara kita yang bertanya seperti apa di balik video-video tersebut?
BACA JUGA: Sapi Kloning Pertama di Dunia Mampu Berkembang Biak Secara Alami
Bukan berlebihan jika sebenarnya ada 'penyiksaan' dan 'kekejaman' yang dialami hewan-hewan dari aksi yang kita anggap lucu.
Salah satunya adalah video kukang yang terlihat lucu dan menikmati saat digelitik.
BACA JUGA: Pornografi Internet Picu Masalah Kesehatan Publik Jangka Panjang
"Tapi apanya yang lucu, jika Anda tahu kalau mengelitik kukang tersebut sebenarnya sangat menyiksanya," ujar aktor Inggris Peter Egan dalam sebuah video kampanye.
Video kampanye tersebut mengajak agar orang yang melihat video mengelitik kukang tidak kemudian menganggapnya lucu dan ingin melakukannya. Dilaporkan akibat video ini, terjadi perdagangan kukang, termasuk di Indoensia, yang memperlakukan kukang dengan kejam sebelum diperjualbelikan.
"Kedua tangan kukang ke atas saat digelitik, karena ia merasa ketakutan dan mencoba melindungi dirinya sendiri dengan mengumpulkan bisa dari kelenjar yang diproduksi di dalam sikunya," tambahnya.
Contoh lainnya adalah video katak yang disebut-sebut sebagai terlucu di dunia. Katak tersebut terlihat menggembung dengan suara yang dianggap 'menggemaskan'.
"Saya yakin sepenunya jika video ini adalah penyiksaan... video ini memperlihatkan katak yang sedang ketakutan dan memberikan tanda bahaya," ujar Stuart Kozlowski, penjaga reptil di kebun binatang Taronga, kota Sydney.
Mungkin ada baiknya saat Anda menganggap lucu sebuah video hewan, untuk kemudian berpikir secara kritis, apa yang sebenarnya terjadi.
"Jika Anda tidak yakin, mungkin jangan posting atau share [di Internet]," ujar Nicola Beynon, dari lembaga perlindungan hewan, World Animal Protection.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Bayi Tabung di Australia Dianggap Menyesatkan dan Agresif