jpnn.com - KEBON SIRIH - Terkuaknya armada bus Transjakarta (busway) impor yang sudah rusak dan karatan membuat Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) geram. Dia menilai dinas perhubungan (Dishub) DKI telah lalai. Pasalnya, beberapa unit bus yang baru didatangkan dari Tiongkok tersebut menggunakan suku cadang bekas dan karatan.
Ahok memastikan akan menyelidiki proses pembelian bus Transjakarta dan bus kota terintegrasi busway (BKTB) tersebut. Dia menduga ada pejabat dishub yang bermain dalam proses pengadaan dan pembelian bus itu. Sebab, sangat janggal jika bus baru didatangkan, kondisinya ternyata sudah tidak seperti baru.
BACA JUGA: Petugas Dishub Takut Menghadapi Preman Tanah Abang
"Kalau masih baru sudah karatan, gimana kalau lama. Karatan semua nanti. Kita akan selidiki," tuturnya.
Dia menyebut dishub telah lalai menjalankan tugasnya sebagai penanggung jawab armada transportasi di ibu kota. Sebelum proses serah terima, dishub seharusnya memeriksa kualitas bus terlebih dahulu. Termasuk saat tiba di Jakarta dari Tiongkok.
BACA JUGA: Kawasan Tanah Abang Kembali Semrawut
"Logikanya, kalau kamu beli barang, mesti diperiksa dulu. Beli motor baru saja nggak mau dapat yang karatan kok," terang dia.
Karena itulah, Pemprov DKI merasa perlu menyelidiki proses pengadaan bus yang harganya Rp 3,7 miliar per unit itu. Ahok berjanji menginvestigasi pemasok, produsen, sampai pembeli.
BACA JUGA: Delapan Gardu Masih Padam
Bila terbukti ada pihak yang bermain, dia siap memperkarakan dan membawanya ke penegak hukum. Itu dimaksudkan untuk memberi efek jera kepada seluruh institusi di bawah pemprov. "Harus dicari. Jika terbukti, semua harus dipenjara," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dishub DKI Jakarta Udar Pristono membenarkan ada beberapa unit bus Transjakarta dan BKTB baru yang komponennya rusak. Namun, dia membantah lalai dalam mengawasi. Pristono berdalih, kerusakan komponen bus itu terjadi saat perjalanan dari Tiongkok ke Jakarta lewat jalur laut. "Selama di kapal, bus kecipratan air laut sehingga beberapa bagiannya karatan."
Menurut dia, untuk menyelesaikan persoalan itu, dishub sudah menghubungi agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang mendatangkannya. Pihaknya telah mendapat kepastian bahwa suku cadang yang rusak atau karatan akan segera diganti dengan yang baru.
Hal itu sudah tertera dalam perjanjian jual beli antara dishub dan ATPM. "Mereka bersedia bertanggung jawab atas seluruh kerusakan (bus)," ungkapnya. (fai/co1/hen/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amankan Pemilu, Polda Diguyur Rp 107 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi