Ada Pertanyaan Khusus, Bharada E Akui Menembak Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo?

Rabu, 27 Juli 2022 – 08:46 WIB
Polisi berjaga di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga saat prarekonstruksi kasus baku tembak polisi yang menewaskan Brigadir J, Jakarta, Sabtu (23/7/2022). Foto : Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Bharada E ternyata mendapat pertanyaan khusus dari tim penyelidik Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang mencecarnya seputar baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Baku tembak antara Bharada E dengan Brigadir J di rumah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terjadi pada Jumat (8/7), tetapi baru diungkap Senin (11/7).

BACA JUGA: Begitu Berat Ancaman Diterima Brigadir J sebelum Kematiannya, Diceritakan kepada Sang Ibu

Insiden mengerikan itu menewaskan Brigadir J, anggota Brimob yang sehari-hari ditugasi menjadi sopir istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Nah, Komnas HAM pada Selasa (26/7) kemarin memeriksa enam dari tujuh ajudan jenderal bintang dua itu, termasuk Bharada E. Satu orang lagi disebut mangkir.

BACA JUGA: Kopda M 4 Kali Mencoba Menghabisi Sang Istri, Dia Punya Kekasih Lain, Hmmm

Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menyebut enam ajudan atau aide de camp (ADC) kadiv Propam Polri itu diperiksa secara terpisah. Tidak dalam satu ruangan.

"Ini penting agar kami mendapatkan kekayaan informasi yang dibutuhkan," kata Anam di kantornya, kemarin.

BACA JUGA: Begini Penampakan Makam Brigadir J Jelang Dibongkar, Pendeta Bersiap Memimpin Doa

Dalam pemeriksaan itu, para ajudan diminta menggambarkan posisi masing-masing terkait peristiwa itu.

Pemeriksaan itu berlangsung sekitar delapan jam yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB hingga menjelang magrib.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya itu menyebut para ajudan secara umum diberikan pertanyaan sama, tetapi ada kekhususan pada masing-masing mereka, seperti Bharada E.

Artinya, spesifikasi pertanyaan tidak hanya ditujukan kepada Bharada E saja namun menyeluruh kepada tiap ajudan Ferdy Sambo.

"Contoh Bharada E, itu kontribusinya apa dalam struktur peristiwa kami tanyakan," ucap mantan sekretaris eksekutif KASUM itu.

"Berbeda dengan ajudan lainnya yang memiliki kontribusi lain dalam peristiwa itu," lanjut Anam.

Namun, Komnas HAM belum membuat kesimpulan dari pemeriksaan para ajudan Ferdy Sambo, karena masih membutuhkan keterangan dari yang lain, baik ajudan, pengurus rumah tangga dan pihak lainnya.

Pemeriksaan lanjutan itu dibutuhkan lembaga yang dipimpin Ahmad Taufan Damanik guna memperkuat data, informasi, dan keterangan yang telah dikumpulkan oleh tim.

Bharada E Mengaku Menembak Brigadir J?

Satu hal yang menjadi pertanyaan awam media saat konferensi pers Komnas HAM kemarin tertuju kepada Bharada E.

Menurut Choirul Anam, Bharada E saat pemeriksaan juga dicecar pertanyaan oleh tim lembaga itu menjelaskan soal menembak.

"Bharada E menjelaskan banyak hal, salah satunya adalah soal menembak," ujar pria yang pernah aktif di YLBHI itu.

Namun, apakah Bharada E mengaku sebagai penembak Brigadir J di rumah Ferdy Sambo?

Tentang hal itu, Anam memberi jawaban penuh makna. Dia menyebut pada ajudan itu diberi pertanyaan yang bersifat terbuka dan diminta memberi penjelasan deskriptif.

"Makanya panjang sekali proses permintaan keterangan, karena jawabannya deskriptif," kata Anam (ant/mcr4/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : M. Fathra Nazrul Islam, Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler