jpnn.com - JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa atau DPP PKB menggelar diskusi Saatnya Beraksi, kali ini dengan tema "Saatnya Milenial Selamatkan Bumi", Senin (6/2).
Dua juru bicara Milenial DPP PKB Nada Fuady dan Mikhael Bunyamin Sinaga memandu diskusi yang menghadirkan narasumber aktivis pelajar di bidang lingkungan hidup, Aeshnina Azzahra Aqilani.
BACA JUGA: Ketum PKB Muhaimin Terang-terangan, Jazilul Ungkap Tenggat Waktu dari Para Kiai
Nina -sapaan Aeshnina Azzahra Aqilani, menuturkan penggunaan sampah plastik sekali pakai masih menjadi masalah besar di Indonesia.
"Semua orang mengetahui dampak dari penggunaan sampah plastik sekali pakai, tetapi masih saja mereka mengganggap kantong plastik sekali pakai lebih simpel, lebih nyaman, dan tidak mengandung racun. Padahal, itu beracun sekali," katanya.
BACA JUGA: Ternyata Pendekatan Keagamaan Ampuh Mengurangi Sampah Plastik di Pasar Tradisional, nih Buktinya
"Sampah plastik sekali pakai baru bisa dicerna tanah dalam waktu ratusan tahun. Belum lagi racun yang dikandung dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi anak," imbuh Nina.
Dia mengaku bersama teman-temannya rutin mensosialisasikan bahaya plastik sekali pakai.
BACA JUGA: Tukar Sampah Plastik di Gerai Eiger, Dapatkan Poin dan Voucher Belanja
"Sosialisasi dimulai dari sekolah tempatnya belajar, lingkungan rumah, sampai lingkungan terbesar," ujar Nina.
Nina dan teman-temannya telah membuat gerakan di media sosial (medos) yang meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim melarang penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan sekolah.
"Untuk berlaku di seluruh sekolah di Indonesia. Saya yakin dengan begitu, penggunaan sampah plastik sekali pakai akan berkurang," katanya.
Nina berharap gerakannnya bersama teman-teman mendapat dukungan luas dan pada akhirnya Menteri Nadiem pun mendukung gerakan tersebut.
"Dukungan masyarakat sangatlah penting," katanya. (*/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan