jpnn.com - LOUSIANA - Banjir besar di wilayah Lousiana, Amerika Serikat dalam beberapa hari ini telah memakan banyak korban.
AFP melansir, setidaknya sebelas orang tewas, 20.000 orang dievakuasi. Lebih dari 11.000 di antaranya kini tinggal di tempat penampungan. Ketinggian air dalam beberapa hari terakhir di Louisiana dan Zachary mencapai dua kaki orang dewasa.
BACA JUGA: 38 Ribu Napi Dibebaskan untuk Tahan Pelaku Kudeta
"Negara kita saat ini sedang mengalami peristiwa banjir terparah dalam 1.000 tahun," kata Gubernur Louisiana John Bel Edwards. "Kami harus mengakui belum tahu kapan banjir akan surut," imbuhnya.
Dari hasil pantauan survei helikopter awal pekan ini, kantor-kantor sudah terendam. Bahkan kawasan hutan, zona perumahan, mobil juga terendam dan dari udara hanya terlihat seperti kolam lumpur
BACA JUGA: Tak Sampai 3 Bulan Lagi Pilpres, Trump Rombak Tim Sukses
Banjir yang dipicu hujan lebat ini juga telah mengakibatkan banyak kuburan ikut terbongkar.
Salah seorang warga, Anna Johnson sempat mengambil beberapa gambar peti jenazah yang tiba-tiba muncul mengapung di atas permukaan air, dan bergerak-gerak mengikuti riak banjir.
BACA JUGA: Di Prancis Burkini, di Tiongkok Facekini
"Itu pasti muncul dari kuburan. Kami belum pernah melihat musibah seperti ini. Ini mungkin lebih buruk dari Badai Katrina. Suami saya sekarang masih dalam misi penyelamatan. Kebetulan kami memiliki perahu. Dia bersama sheriff setempat mencoba mengevakuasi korban," kata Anna. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua WNI Belum Dibebaskan di Turki, Menteri Retno Sibuk Lagi
Redaktur : Tim Redaksi