jpnn.com, JAKARTA - Operasi terhadap kelompok kriminal separatisme bersenjata (KKSB) di Papua oleh tim gabungan TNI dan Polri disusupi pesan-pesan provokasi.
Ada upaya pihak-pihak tertentu untuk mengadu domba anggota polisi dengan TNI. Salah satunya dilakukan akun Instagram SuaraRakyat.23.
BACA JUGA: Anggota KKSB Gerilya, TNI-Polri Bergerak Hati-hati
Pada 18 November 2017, akun itu mem-posting sebuah video yang sedang viral. Video tersebut menggambarkan Asisten Operasi Kapolri Irjen M. Iriawan sedang memimpin operasi bersama anggota Brimob.
Dalam video tersebut, Iriawan tampak bercanda sebagai bentuk intermeso di tengah ketegangan anggota.
BACA JUGA: KKSB Ancam Menyerang, Kapolri: Dari Dulu Ngomongnya Begitu
Iriawan mengisi dan membagikan amunisi kepada anak buahnya. Lalu, dia mengajak bercanda anak buahnya yang sedang bersiaga di sampingnya.
Sepintas dia mengucapkan ”Ko…ko…ko…” Ucapan itu direspons anak buah di sampingnya. ”Kodok,” jawab anggota Brimob.
BACA JUGA: TPNPB Tantang TNI-Polri Perang Gerilya, Ha Ha
Hiburan selingan itu sempat viral di media sosial. Banyak yang menaruh apresiasi terhadap Iriawan karena turun langsung di ”medan perang”.
Tapi, kelompok-kelompok tertentu, sepertinya yang benci terhadap Iriawan sejak dirinya menjabat Kapolda Metro Jaya, bereaksi lain.
Misalnya akun Instagram SuaraRakyat.23. Akun itu mem-posting video tersebut sembari menyelipkan keterangan yang bernada menghina dan mengadu domba TNI dengan Polri.
”Eaaaak.. si iriawan bopeng pemfitnah dan paling ngebet penjarain ulama lagi shooting pura-pura bak pahlawan. Kopassus dan Raider yang mati-matian serang OPM. Nih wereng juga mati-matian buat sandiwara. Eaaak,” tulis akun SuaraRakyat.23.
Upaya untuk mengadu domba TNI dengan Polri dalam operasi di Papua memang banyak berseliweran di dunia maya. Bahkan, sempat beredar posting-an screenshot yang bertulisan KIE I Batalyon D.
Dari penelusuran Jawa Pos, salah satu yang mem-posting tangkapan layar itu adalah akun Facebook Hamos Sulivan.
Pesan yang berupa screenshot grup chatting WhatsApp itu berbunyi, ”Mohon izin komandan senior, Pangdam Cenderawasih baru saja selesai meminta permohonan maaf kepada kami, tim di Tembagapura. Dan mengakui anggotanya yang menembak almarhum ABG tercinta Firman.”
ABG tercinta Firman yang disebut dalam pesan itu tentu merujuk anggota Brimob Detasemen B Polda Papua Brigpol Firman yang meninggal dalam operasi di Tembagapura.
Merespons beredarnya pesan tersebut, akun Instagram resmi milik Kodam XVII/Cenderawasih, @kodam17, langsung membuat klarifikasi bahwa kabar itu hoaks.
”Selamat siang Sahabat Ksatria. Telah beredar screenshot terkait pencatutan nama Pangdam XVII/Cen di beberapa media sosial. Perlu diketahui bersama bahwa saat ini Pangdam dan Kapolda sedang bekerja sama berupaya menangani konflik di Tembagapura,” tulis akun @Kodam17. (gun/eko/c11/fat)
Fakta
TNI dan Polri bekerja sama dalam menangani konflik di Tembagapura, Papua. Kabar penembak anggota Brimob berasal dari TNI adalah hoaks.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Namanya Saja KKSB, Ya Dihabiskan, Selesaikan!
Redaktur : Tim Redaksi