jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Pubic Institute Karyono Wibowo menduga ada pihak yang ingin mendorong Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle di Kabinet Kerja.
Karyono menilai dorongan itu muncul menyusul rencana peleburan Kementerian Riset-Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta dibentuknya Kementerian Investasi.
"Langkah presiden tersebut telah mendorong wacana reshuffle tak terhindarkan, bahkan cenderung liar. Namun, hal ini tentu wajar dalam dinamika politik kontemporer. Langkah penggabungan dan pembentukan kementerian baru membuka celah pelbagai kekuatan politik dengan mengapitalisasi momentum untuk mendorong reshuffle kabinet," kata dia kepada JPNN.com, Selasa (20/4).
Karyono mengatakan, bisa saja Presiden Jokowi memiliki agenda untuk melakukan reshuflle di samping menentukan menteri di Kemendikbud-Ristek dan Kementerian Investasi. Di samping itu, Karyono menduga bisa saja ada pergeseran posisi menteri dan atau menggantinya dengan orang baru.
"Soal siapa yang akan menempati kementerian baru atau menteri yang bakal digeser ke posisi tertentu, tentu menjadi kewenangan presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan," kata dia.
Lebih lanjut kata Karyono, presiden tentu sudah memiliki pertimbangan dan skema jika akan melakukan reshuffle.
Meski demikian, Karyono mengharapkan skema presiden dalam melakukan reshuffle sejalan dengan harapan rakyat, yaitu menempatkan orang yang tepat.
Sosok itu harus memiliki integritas, kapabilitas, kompetensi, dan totalitas dalam mengemban amanah untuk kemajuan bangsa.
"Menteri-menteri yang kinerjanya buruk yang harus dicopot atau jika ada menteri yang dinilai masih memiliki integritas tetapi tidak cocok di posisinya saat ini bisa digeser ke posisi yang sesuai dengan bidang keahliannya," kata dia.(tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA JUGA: Merespons Isu Reshuffle Kabinet, Herzaky Sampaikan Pesan Penting AHY
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Aktivitas Sederhana ini Efektif Cegah Penyakit Jantung, Yuk Dicoba!
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga