jpnn.com, JAKARTA - Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno telah unggul berdasar hitung cepat hasil pilkada di ibu kota yang digelar Rabu (19/4). Meski masih harus menunggu penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI, namun pasangan petahana Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat sepertinya sudah menerima hasil pencoblosan.
Rencananya, masa kerja Basuki-Djarot sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI akan berakhir pada Oktober mendatang. Selanjutnya, Anies-Sandi akan memegang tampuk jabatan gubernur-wakil gubernur DKI untuk periode 2017-2022.
BACA JUGA: Ingat, Ini Rencana Ahok Sebelum Lengser dari Kursi Gubernur
Tapi dalam pandangan pengamat politik Dimas Okky Nugroho, yang jadi pertanyaan saat ini adalah siapa yang menjadi ‘real governor’ setelah Anies-Sandi dilantik pada Oktober nanti. Direktur eksekutif Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) itu mengatakan, Anies dan Sandi akan mendapat ujian tentang siapa yang dominan menjalankan pemerintahan di DKI nanti.
Dimas menuturkan, Anies yang diusung koalisi PKS dan Gerindra jelas bukan kader partai pengusungnya. Selain itu, dari segi pembiayaan juga ada sosok Sandiaga yang menggelontorkan banyak dana untuk memenangkan duet bernomor urut tiga itu.
BACA JUGA: Bang Ruhut Khawatir Anies-Sandi Bakal Pimpin Desa Besar
"Itu menjadi penting, jadi who's the real bos saat Jakarta baru nantinya," ujar Dimas dalam diskusi bertema Tantangan Mewujudkan Perubahan dan Rekonsiliasi di Cikini, Jakarta, Kamis (20/4).
Menurut Dimas, beberapa kali pula Sandiaga saat salat berjemaah menjadi imam bagi Anies. Hal itu pun mengundang pertanyaan tentang siapa sebenarnya yang nantinya akan lebih dominan.
BACA JUGA: Anies-Sandi Menang, Prabowo Makin Kuat Maju Pilpres 2019
Apalagi Sandiaga adalah kader Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto. "Jadi nanti siapa yang jadi gubernur, apakah Sandiaga atau Anies," katanya.(cr2/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amien Rais Berorasi di Depan Massa Anti-Ahok, Inilah Ajakannya
Redaktur : Tim Redaksi