Ada Protokol Baru Pencegahan COVID-19, Terkait di Ruang Tertutup

Senin, 13 Juli 2020 – 13:31 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy memimpin Rakor Tingkat Menteri (RTM) tentang Revisi Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2020 di Kemenko PMK, Jakarta, Senin (9/3). Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah telah menambah ketentuan protokol pencegahan COVID-19.

Hal ini menyusul pernyataan baru dari Organisasi Kesehatan Dunia mengenai risiko penularan virus corona di ruangan tertutup dengan ventilasi buruk.

BACA JUGA: Jokowi Singgung Pertumbuhan Covid-19 di Jakarta, Tolong Perhatikan!

"Maka itu tambahan dari protokol kesehatan adalah menghindari kerumunan di ruang tertutup yang ventilasinya tidak cukup baik dan tidak boleh lama-lama di ruang tertutup itu," kata Pak Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin, usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo.

"Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya juga imbau setiap pertemuan untuk tolong dibatasi, terutama yang tertutup," imbuhnya.

BACA JUGA: Penularan COVID-19 Bisa Melalui Udara, Masih Ogah Pakai Masker?

Muhadjir menjelaskan, menurut hasil-hasil penelitian dan pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia kini virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 bisa menular melalui partikel mikro dari percikan yang muncul saat orang bicara, bersin, dan batuk yang mengapung di udara.

Menurut dia, partikel mikro itu bisa bertahan di udara sekitar 20 menit.

BACA JUGA: Menko Muhadjir: Jangan sampai Ada Klaster dari Penyelenggaraan Salat Iduladha

Ketika ada orang yang terserang COVID-19 berbicara dalam suatu ruangan tertutup, orang-orang yang berada di dalam ruangan tersebut berisiko tertulari virus.

"Jadi kalau misalnya ada penceramah positif, dia berbicara satu jam di dalam ruang tertutup. Bisa bayangkan berapa juta atau miliar COVID-19 berterbangan. Kemudian orang kalau tidak pakai masker bisa menghisap itu," katanya.

Muhadjir menganjurkan khotbah di tempat-tempat ibadah dipersingkat guna meminimalkan risiko penularan COVID-19.

"Khotbah di ruang tempat ibadah sebaiknya dipersingkat, termasuk juga bacaan yang biasanya panjang-panjang, kalau bisa diperpendek untuk hindari mikro droplet itu," katanya.

Organisasi Kesehatan Dunia pada Kamis (9/7) mengeluarkan mengenai kemungkinan virus corona tipe baru dapat menular melalui udara di ruangan yang tertutup atau berventilasi buruk. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler