jpnn.com - JAKARTA - Modus pot bunga untuk menaruh uang pungutan liar di kawasan Bundaran HI, Jakarta, ramai diperbincangkan.
Modus serupa dengan medium berbeda juga terjadi di depan Stasiun Sudirman/Dukuh Atas. Bila di HI ditujukan agar mikrolet bebas memutar, di Stasiun Sudirman, sopir angkutan umum menyogok agar bebas mengetem tanpa ditilang.
BACA JUGA: Terminal Cibinong Kok Dibiarkan Rusak
Berdasar pantauan, sopir metromini dan kopaja yang ingin mengetem dengan menunggu penumpang kereta di depan Stasiun Dukuh Atas harus membayar kepada oknum petugas melalui perantara seorang tukang ojek. Besaran kutipan itu Rp 5 ribu per kendaraan.
Dalam sehari, lebih dari 100 kali kereta commuter line berhenti di stasiun tersebut. Setiap jam kedatangan kereta, ada belasan angkutan umum yang mengetem di depan stasiun. Bayangkan berapa omzet pungli di titik strategis itu.
BACA JUGA: Polda Metro Jaya Janji Beri Sanksi Tegas
Kepala Bidang Pengendali Operasi Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Henrico Tampubolon mengakui adanya praktik tersebut. Menurut dia, praktik kotor itu baru diketahui dishub kemarin.
Namun, dia menolak bertanggung jawab karena oknum yang berjaga di sana bukan dari dishub. ’’Saya sih berharap masyarakat yang mengungkap pelakunya. Kalau kami yang ungkap, nanti dibilang nggak objektif,’’ ujarnya.
BACA JUGA: Uang Dilempar ke Pos Polisi, di Pot Bunga Untuk Petugas Dishub
Henrico menegaskan, dishub tidak akan menoleransi anak buahnya yang terlibat praktik haram suap dan pungli. Bila mendapati oknum dishub bermain-main, dia akan merekomendasikan kepada badan kepegawaian daerah (BKD) untuk memproses pencabutan status PNS petugas itu.
’’Saya lebih setuju status PNS-nya dicabut. Kalau cuma sanksi pindah pos, artinya cuma memindahkan masalah,’’ terangnya.
Dia sudah memberikan rekomendasi kepada BKD untuk memecat oknum petugas dishub yang terlibat pungli di HI. Berdasar penjelasan Kadishub Benjamin Bukit, petugas dalops yang terlibat pungli di HI itu berinisial MK. ’’Kalau dalam pemeriksaan terbukti, lebih baik keluar dari dishub,’’ tegasnya.
Kasudinhub dan Transportasi Jakarta Pusat Muslim menambahkan, saat ini di internal Dishub DKI dilakukan pembersihan terhadap petugas nakal. Publik juga tengah menyorot dishub dari segala sisi.
Karena itu, tidak boleh lagi ada petugas yang melakukan praktik di luar tugas mereka. ’’Kami lagi disorot masyarakat karena bergaji tinggi. Jadi, nggak ada lagi toleransi bagi yang nakal-nakal,’’ tegasnya. (bad/c5/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dekan Unas Tewas Ditabrak di Depok
Redaktur : Tim Redaksi