jpnn.com, JAKARTA - Anggota panel mata uang digital mengatakan para eksekutif mata uang kripto harus bekerja dengan regulator alih-alih menjadi musuh mereka agar sektor ini tumbuh sesuai potensinya.
Hal itu diungkapkan di konferensi SALT Wall Street, pada Senin (13/9/2021).
BACA JUGA: Bahtsul Masail Beri Lampu Hijau Perdagangan Aset Kripto Secara Islam, Ini Respons CEO Indodax
Kevin O'Leary, yang baru-baru ini berinvestasi dalam platform agregasi kripto WonderFi menyerukan para pemimpin perusahaan untuk mengadopsi nada akomodatif.
"Saat ini masih kepatuhan dalam implementasi di lapangan masih kurang. Hal itu membuat investor tetap tidak mau bergerak lebih dekat," kata O'Leary saat berbicara di acara SALT, salah satu konferensi industri dana lindung nilai utama yang berlangsung di New York.
BACA JUGA: Joss! Transaksi Harian Perdagangan Kripto di Indonesia Bukan Main, Sebegini Nilainya
"Memiliki cap persetujuan pemerintah akan merobohkan hambatan, sebagaimana dibuktikan oleh peluncuran exchange-traded fund (ETF) kripto pertama di dunia baru-baru ini di Kanada, menarik arus masuk yang besar," imbuh O'Leary.
Demikian pula kepala eksekutif platform pembayaran berbasis blockchain Circle Jeremy Allaire mengatakan produk-produk baru harus sesuai dengan model peraturan.
BACA JUGA: Wamendag Beberkan Potensi Kripto untuk Perekonomian, Jangan Kaget
Pasalnya, memiliki kerangka kerja akan mengurangi risiko dan mendorong adopsi yang lebih luas.
Kekhawatiran peraturan adalah salah satu rintangan terbesar yang dihadapi pasar aset kripto.
Anggota parlemen telah mencari lebih banyak kekuatan untuk mengendalikan perdagangan, tetapi itu tidak selalu disambut oleh orang-orang di industri ini.
Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS Gary Gensler pada Agustus lalu meminta Kongres untuk memberi lembaga itu lebih banyak wewenang guna meningkatkan pengawasan perdagangan mata uang kripto, pinjaman, dan platform.
Ketiga aktivitas itu menurut Komisi SEC Wild West penuh dengan penipuan dan risiko investor .
CEO Coinbase Inc Brian Armstrong minggu lalu mengkritik pemberitahuan hukum SEC yang memaksa operator bursa mata uang kripto untuk menghentikan peluncuran produk Lend berbunga.
Saham perusahaan sejak itu anjlok sekitar 10 persen, sementara Bitcoin telah jatuh lebih dari 13 persen.
Namun, memang kesengsaraan mata uang digital diperparah karena hambatan teknis selama peluncurannya di El Salvador. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia