jpnn.com - NUSA DUA - Calon ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, dirinya bersama enam calon lainnya telah bersepakat mengawal pelaksanaan Muyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, sebagai momentum rekonsiliasi.
Selain itu, juga siap mengawal proses pemilihan berlangsung secara demokratis. Sehingga menunjukkan bahwa Golkar merupakan partai modern, akuntable dan berintegritas.
BACA JUGA: Mahyudin: Munaslub Jangan Terprovokasi Soal Ini
Menurut Airlangga, pengawalan penting karena patut diduga, ada pihak-pihak yang mencoba memaksakan kehendak. Sehingga dikhawatirkan malah membuat Partai Golkar semakin terpuruk.
"Kami pernah merasa, melihat, mendengar dan berpengalaman. Beberapa waktu lalu, persyaratan komite etik pembatasan caketum untuk kumpulkan voters. Kami mendengar itu dilakukan oleh salah satu kandidat," ujar Airlangga, Minggu (15/5).
BACA JUGA: CATAT! KPI Harus Ungkap Hasil Evaluasi ke Publik
Airlangga mengatakan, secara pribadi dirinya dan enam calon ketua umum lain, tak masalah dengan adanya pembatasan tersebut. Asalkan, aturan diberlakukan sama. Bukan justru hanya pada sebagian calon, sementara calon lain diberi kesempatan bertemu dengan pemilih.
"Kami bertujuh tak masalah, siapapun yang terpilih, akan kami dukung. Karena itu kami mendukung proses pemilihan tertutup, kami ingin mengawal munaslub berjalan secara demokratis," ujarnya.
BACA JUGA: Soal Lion Air, YLKI: Ini Tindakan Tidak Etis!
"Kalau tertutup, siapapun yang memenuhi syarat, kami akan saling dukung. Apalagi Presiden Joko Widodo sudah mengatakan netral. Jadi kami akan kawal, sehingga Munaslub berjalan sesuai AD/ART," ujar Airlangga.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KERAS! Ini Kata Akom Soal Pemilihan Terbuka
Redaktur : Tim Redaksi