jpnn.com, PALEMBANG - Provinsi Sumatera Selatan tahun ini akan mengalami kekurangan guru PNS sebanyak 2.300 orang. Sebelumnya, 2017, kekurangan guru mencapai 1.700 orang.
Kekurangan guru PNS dalam jumlah lumayan banyak itu, menurut Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Drs Widodo MPd, sebagai dampak moratorium penerimaan PNS.
BACA JUGA: Juni 2018 Para PNS Gajian Tiga Kali, Tajiiir
"Penambahan kekurangan guru mencapai 1.000-an orang akibat banyaknya yang pensiun di tahun ini," kata dia. Khususnya pada rentang Februari dan November, banyak guru yang lahir pada bulan tersebut memasuki usia 60 tahun.
Belum lagi yang meninggal dunia. Selain guru, pegawai di lingkungan Disdik Sumsel juga banyak yang memasuki usia pensiun. “Hampir seperlimanya,” ucap Widodo.
BACA JUGA: Berita Terbaru soal Pembayaran Gaji ke-13 dan 14 PNS
Kondisi ini menimbulkan kebingungan lantaran para pegawai yang pensiun punya tugas pokok dan fungsi (tupoksi) serta jabatan masing-masing di Disdik Sumsel.
Kalau mau mengambil pegawai dari sekolah juga tidak memungkinkan karena sekolah juga kekurangan guru. Krisis guru ini tersebar di wilayah OKU, OKI, Muara Enim dan Banyuasin. Bahkan ada sekolah negeri yang tidak memiliki guru PNS. Ada juga yang hanya kepala sekolahnya saja yang PNS.
BACA JUGA: Uang untuk Pembayaran Gaji ke-13 dan 14 PNS Sudah Siap
“Memanfaatkan guru-guru honorer salah satu solusinya,” kata Widodo. Ia menyatakan, Disdik sudah mendesak dan memberi usulan ke Komisi V DPRD Sumsel untuk meningkatkan insentif bagi guru honor daerah.
"Selama ini guru maunya mutasi dari desa ke kota sehingga keberadaan mereka menumpuk di kota,” bebernya. Dengan pola penambahan insentif banyak guru yang mau ke daerah, diharap terjadi pemerataan. (nni/dwa/qda/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembayaran Gaji-13 dan 14 PNS Tahun 2018 Lebih Awal
Redaktur & Reporter : Soetomo