Ada Sinyal untuk Ganjar dan Puan di Pidato Megawati

Selasa, 11 Januari 2022 – 14:05 WIB
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Ilustrator: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Laskar Ganjar Puan (LGP) Troy Evelin Pamalingo mengungkap beberapa makna penting dalam pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di HUT Ke-49 PDIP, Senin (10/1).

Dalam pidatonya Megawati Soekarnoputri menyampaikan seringnya peranan perempuan yang terlupakan hingga saat ini.

BACA JUGA: LSI: Duet Ganjar-Puan Solusi Cerdas dan Jalan Tengah Bagi PDIP

Padahal dalam sejarah Indonesia, banyak perempuan pahlawan yang disebutkan Mega muncul sebagai pemimpin dan berjasa terhadap bangsa dan negara.

Pidato tersebut juga mengungkapkan bahwa dalam konstitusi Indonesia tidak dikenal diskriminasi terhadap perempuan di hadapan negara. 

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Beri Kejutan untuk Fajar Nugroho, Langsung Bedah Rumah

Pesan tersebut terbaca sebagai sebuah persoalan bangsa mengenai krisis munculnya kepemimpinan perempuan di tanah air.

Laskar Ganjar Puan membaca pikiran Megawati sebagai sebuah upaya untuk memberikan kepercayaan kepada perempuan menjadi pemimpin.

BACA JUGA: Mbak Puan: Aktivitas Joki Karantina Membahayakan Keselamatan Masyarakat

Oleh karena itu, Laskar Ganjar Puan akan memperjuangkan pemikiran tersebut. 

Kehadiran perempuan sebagai pemimpin di Indonesia terakhir kali terjadi pada kepemimpinan Megawati sebagai Presiden Kelima RI di 2004 lalu. 

Nah, Laskar Ganjar Puan berusaha menjawab tantangan persoalan bangsa itu 20 tahun kemudian, dengan memunculkan tokoh perempuan sebagai pimpinan nasional di 2024.

“Puan Maharani yang merupakan tokoh perempuan yang sudah tidak diragukan lagi sebagai pimpinan DPR saat ini dan mantan Menteri Kordinator PMK sudah saatnya digadang sebagai pemimpin perempuan Indonesia ke depan,” ujar Troy Evelin Pamalingo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/1). 

Kedua, lanjut Troy, Megawati dalam pidatonya juga mengingatkan bahwa Indonesia belum mampu berdiri di atas kaki sendiri terhadap keselamatan bangsa dan negara.

Selain itu, katanya, disampaikan pula bahwa terdapat benalu yang memanfaatkan pandemi Covid-19 guna mencari keuntungan.

Terdapat kerentanan sistem kesehatan nasional karena ketergantungan negara terhadap barang–barang impor, bahkan sekadar untuk jarum suntik dan kebutuhan vital lainnya.

Laskar Ganjar Puan memaknai pidato Megawati dengan memunculkan Ganjar - Puan yang merupakan kader ideologis serta kader biologis Bung Karno, sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024. 

“Keduanya siap menjalankan pemikiran Bung Karno untuk Indonesia yang berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi,” katanya. 

Lebih lanjut dia menegaskan ddanya benalu yang memanfaatkan situasi atas nama pandemi, harus segera ditertibkan oleh Presiden Joko Widodo.

Pihak yang terindikasi berbisnis dan mencari keuntungan atas nama pandemi harus segera diganti oleh Presiden Jokowi. 

Ketiga, tambah dia, pidato tersebut memerintahkan seluruh kader partai untuk menyapa masyarakat sebagai kekuatan PDI Perjuangan.

Kegiatan menyapa masyarakat harus menjadi program yang dijalankan oleh seluruh kader partai.

Laskar Ganjar Puan melihat instruksi ini sebagai bentuk tantangan kepada kader PDI Perjuangan untuk selalu memiliki empati kepada rakyat di setiap kegiatan dan programnya.

“Laskar Ganjar Puan menilai pemimpin yang dekat dengan rakyat harus mencontoh apa yang dilakukan oleh kader PDI Perjuangan, seperti Presiden Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, serta Ketua DPR RI Puan Maharani,” pungkasnya. (boy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler