Ada Solusi Menarik, Semoga Guru Lulus PG di Mapel Ini Bisa Terakomodasi

Jumat, 14 Oktober 2022 – 14:24 WIB
Koordinator guru lulus PG Kota Palembang Hasna (kedua dari kanan) bersama rekan-rekannya. Foto dok. pribadi for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak 60 ribu guru lulus passing grade (PG) tidak bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK tahun ini. 

Salah satu penyebabnya karena kelebihan guru untuk mata pelajaran (mapel) tertentu, sehingga formasinya tidak ada lagi.

BACA JUGA: Pemda yang Siap Saja Buka Seleksi PPPK 2022, Jika Molor Terus Kasihan Guru Lulus PG

Pentolan guru lulus PG Hasna mengatakan banyak jalan untuk menguraikan kebutuhan guru di SD. 

Misalnya, membuat pendataan guru berijazah S1 yang kuliah kembali di Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

BACA JUGA: Seleksi PPPK 2022: Tenaga Honorer Diminta Mempersiapkan Diri

"Sekarang kami guru yang S1 PKn, matematika, bahasa Indonesia dan lainnya ikut kuliah lagi di Universitas Terbuka untuk menambah ilmu juga agar mendapatkan ijazah S1 PGSD," ungkap Hasna kepada JPNN.com, Jumat (14/10).

Koodinator guru lulus PG di Kota Palembang itu menyebutkan betapa besarnya pengorbanan guru agar bisa diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN). 

BACA JUGA: Nunuk Suryani Memastikan Tidak Semua Guru Lulus PG 2021 Bisa Diangkat Jadi PPPK 2022

Lalu, lanjut Hasna, apakah pemerintah tidak terenyuh hatinya melihat guru honorer umur 50 tahun masih mau kuliah demi diakui mempunyai kemampuan kompetensi bersaing dengan yang muda.

Hasna mengatakan verifikasi validasi (verval) ijazah di info GTK membuat lara hati para guru honorer. 

Sebab, ada yang sudah sampai seminggu menunggu, tetapi notifikasinya sebaiknya jangan verval ijazah.

"Saya merasa perekrutan PPPK ini sangat ribet dan juga buat down guru lulus PG," ucapnya.

Dia mempertanyakan mengapa tidak dimudahkan saja, asalkan sesuai ijazah dan lainnya.

Keberadaan Kurikulum Merdeka, lanjut Hasna, bisa menjadi solusi menyelamatkan guru lulus PG yang tidak mendapatkan formasi tahun ini. 

Sebab, di kurikulum baru tersebut, mapel bahasa Inggris diajarkan juga di jenjang SD.

"Kami berharap semoga formasi bahasa Inggris dibuka seluas-luasnya, sehingga guru yang mengampu mapel tersebut bisa terakomodasi salam seleksi PPPK,' ucapnya.

Hasna mencontohkan guru mapel PKn, matematika, dan lainnya, masih mengajar di SD karena bisa S1 linier.

Hasna mengungkapkan mapel-mapel yang gurunya menumpuk adalah bahasa Inggris, PJOK, pendidikan agama Islam (PAI), PAUD, biologi, seni budaya. Penumpukan itu terjadi karena kebanyakan yang diangkat guru kelas SD lulusan S1 PGSD.

"Dengan Kurikulum Merdeka, bahasa Inggris masuk. Semoga ada linieritas ijazah guru yang bahasa Inggris mengajar di SD, seperti mapel PKn, matematika, IPS, IPA, bisa masuk dan mengajar di SD selain PGSD," pungkas Hasna. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
guru lulus pg   PPPK   guru honorer   mapel   guru   solusi  

Terpopuler