jpnn.com, PASURUAN - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah melanjutkan safari politiknya di Jawa Timur dengan mengunjungi pondok pesantren di wilayah Tapal Kuda. Setelah hari pertama safari politik kemarin (7/9) mengunjungi Pondok Pesantren Lirboyo dan Ploso di Kediri, hari ini (8/9) Basarah mengunjungi Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah asuhan KH Idris Hamid di Kota Pasuruan.
Para kiai di wilayah Tapal Kuda pun hadir pada pertemuan di Bayt Al-Hikmah. Antara lain KH Irsyad Muchdhor, Kiai Ikhya', KH Said Kholil, KH Abd Hadi, KH Alwi Ahmad Sahal dan KH Abd Hayyi.
BACA JUGA: Demokrat Incar Posisi Wagub di Jabar dan Jatim
Basarah yang diutus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk sowan kepada para kiai Nahdatul Ulama (NU), dalam pertemuan itu juga terlibat diskusi dan tanya jawab sekitar sejam. Menurut Kiai Idris, safari politik Basarah mengingatkannya pada Bung Karno yang dahulu sering mendatangi para kiai Nahdatul Ulama untuk berdiskusi.
"Perjuangan para pendiri bangsa, hubungannya cukup dekat, saat Pak Karno sudah jadi Presiden, mau angkat menteri saja minta pendapat Kiai Wahab (KH Wahab Chasbullah, red),” tuturnya.
BACA JUGA: Sowan ke Al Falah Ploso, PDIP Diskusi soal Islam-Nasionalis
Kiai karismatik asal Pasuruan itu juga menyinggung tentang tradisi Bung Karno berkonsultasi dengan para ulama yang perlu dilestarikan. “Ini sangat penting. Ini momentum untuk mengembalikan tradisi Soekarnoisme," harapnya.
Di ujung diskusi, Kiai Idris yang dikenal memiliki pengaruh kuat di wilayah Pasuruan dan daerah lain di Tapal Kuda mengingatkan pentingnya menjaga kerukungan warga Nahdatul Ulama (NU) jelang Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) tahun depan. Untuk itu, Kiai Idris menitipkan surat dalam amplop tertutup ke Basarah guna disampaikan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA: Sowan ke Kiai Lirboyo, Wasekjen PDIP Disodori Nama Gus Ipul
Isi surat itu adalah nama calon gubernur Jawa Timur. Kiai Idris berharap surat itu menjadi pertimbangan bagi Megawati dalam menentukan calon gubernur untuk Pilgub Jatim tahun depan.
Basarah pun akan menyampaikan amanah dari Kiai Idris kepada Megawati. Menurut Basarah, PDIP akan menggelar rapat kerja Tiga Pilar Partai di Malang, Minggu (10/9) yang akan dihadiri ketua umumnya.
"Surat dari Kiai Idris mewakili bapak-bapak kiai ini akan saya sampaikan kepada Ibu Megawati,” tutur politikus muda PDIP yang juga sekretaris dewan penasihat di Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu.
Basarah dalam pertemuan itu juga menyampaikan pesan Megawati tentang pentingnya menjaga kebersamaan kaum nasionalis dengan kalangan nahdiyin. Apalagi kebersamaan NU dengan kalangan nasionalis sudah punya akar sejarah panjang, bahkan sebelum Indonesia merdeka.
“Tahun 1926 lahir NU, kemudian tahun 27 Bung Karno mendirikan PNI, setahun berikutnya yaitu 1928 lahir Sumpah Pemuda yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Indonesia," jelasnya.
Basarah menambahkan, kebersamaan itu harus terus ditradisikan. Apalagi kini ada upaya dari pihak-pihak yang ingin merongrong Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.
Karena itu, kata Basarah menambahkan, Megawati ingin kebersamaan itu bisa ditradisikan hingga akar rumput. Ketika di akar rumput kaum marhaen dan nahdiyin bersatu, sambung Basarah mengutip Megawati, maka segala ancaman yang ada termasuk ide khilafah dan paham liberal bisa ditangkal.
“Maka Pancasila akan dapat kita jaga kelestariannya dan kita implementasikan dalam kehidupan bangsa dna bernegara," tuturnya.
Bagkan, Basarah menyebut kebersamaan antara PDIP dan NU pada Pilgub Jatim bisa menjadi langkah awal untuk meneruskan tradisi kebersamaan nasionalis dan nahdiyin. “Mudah-mudahan, bukan hanya di Jatim, tetapi juga di setiap tempat dan waktu PDI Perjuangan dan NU selalu bergandengan, seperti juga yang dilakukan Bung Karno dan kiai NU terdahulu,” harapnya.(ysa/rmo/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Abdullah Azwar Anas: Saya Serahkan Semuanya ke Bu Mega
Redaktur & Reporter : Antoni