jpnn.com - JAKARTA - Ada Tim Khusus Mendampingi Bharada Richard Eliezer di PN Jaksel.
Bharada Richard Eliezer, satu dari lima terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, telah tiba di PN Jakarta Selatan pada Selasa (18/10).
BACA JUGA: Pak Hakim, Tolong Pulihkan Nama Baik Ferdy Sambo & Bininya
Bharada Richard merupakan terdakwa terakhir yang menjalani sidang pembacaan dakwaan oleh JPU dalam perkara pembunuhan berencana.
Adapun empat terdakwa lainnya, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf menjalani sidang perdana pada Senin kemarin.
BACA JUGA: Detik-detik Brigadir Yosua Memakaikan Pakaian Putri Candrawathi
Bharada Richard tiba di PN Jakarta Selatan sekitar pukul 08.32 WIB.
Bharada Richard dibawa menggunakan kendaraan tahanan milik Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Ada Kesempatan Brigadir Yosua Lolos dari Eksekusi, tetapi Mereka Jahat Semua
Hanya saja, kendaraan ahanan itu tidak menurunkan Bharada Richard di area pengadilan.
Kendaraan berkelir hijau itu langsung menuju ke areal parkir motor kejaksaan.
Alhasil, sosok terdakwa Bharada Richard yang mengenakan baju tahanan kejaksaan sempat luput dari pantauan awak media di luar gedung.
Namun, sejumlah wartawan akhirnya bisa melihat kedatangan Bharada Richard saat dibawa masuk ke dalam gedung pengadilan.
Tangan Bharada Richard juga tampak diborgol.
Bharada Richard Didampingi LPSK
Sebelum Bharada Richard tiba, sejumlah anggota Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) datang lebih awal.
Kedatangan tim khusus dari LPSK guna mendampingi Bharada Richard yang notabene berstatus justice collaborator (JC).
Kuasa hukum Bharada Richard, Ronny Talapessy juga telah tiba di lokasi. Dia tampak mengenakan baju batik berwarna cokelat.
Bharada Richard disebut sosok yang menembak Brigadir Yosua atas perintah Ferdy Sambo.
Tercatat, Bharada Richard melesatkan tembakan sebanyak tiga sampai empat kali ke tubuh Brigadir Yosua.
Tembakan Bharada Richard tidak membuat Brigadir Yosua tewas seketika.
Namun, tembakan Ferdy Sambo yang membuat Brigadir Yosua tewas.
Tembakan Ferdy Sambo Mengerikan
Mulanya, suami Putri Candrawathi itu menghampiri Brigadir Yosua yang tergelak di dekat tangga kamar mandi.
Saat itu, Yosua masih mengerang kesakitan. Namun, Sambo berupaya memastikan anak buahnya itu mati.
Sambo menembakkan senjatanya ke arah kepala bagian belakang Brigadir Yosua.
Tembakan mematikan itu mengakibatkan Brigadir Yosua meninggal dunia.
Peluru dari senjata Sambo menembus ke wajah Yosua. Terdapat luka bakar pada bagian cuping hidung sisi kanan luar yang disebabkan peluru.
Lintasan peluru itu juga merusak tulang dasar tengkorak pada dua tempat.
"Mengakibatkan kerusakan tulang dasar rongga bola mata bagian kanan menimbulkan resapan darah pada bawah kelopak mata kanan yang lintasan anak peluru telah mebimbulkan kerusakan otak," ujar JPU di ruang sidang pada Senin kemarin. (cr3/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama