Ada Toko Menjual Emas Palsu, Waspadalah

Jumat, 14 Agustus 2020 – 08:45 WIB
Kasubdit Indagsi Kompol Novi Ari dalam ekspose perkara pengungkapan kasus penjualan emas palsu, di Mapolda Bengkulu, Kamis (13/8/2020) petang. Foto: ANTARA/Carminanda

jpnn.com, BENGKULU - Polisi menyita sekitar setengah kilogram emas palsu dari Toko Permata Dury di Jalan KZ Abidin, Kota Bengkulu.

Pemilik toko berinisial IM (57) juga ditangkap polisi.

BACA JUGA: Kementan Bangkitkan Kembali Emas Hijau dari Salatiga

Direktur Reskrimum Polda Bengkulu Kombes Pol Dedy Setyo Yudho Pranoto dalam ekspose perkara, di Mapolda Bengkulu, Kamis (13/8) petang, mengatakan modus yang digunakan pelaku yaitu dengan cara menyepuh perak dengan emas, lalu dijual ke masyarakat dengan harga emas asli.

Menurut Setyo, salah satu alasan pelaku nekat menjual emas palsu tersebut karena ingin meraup untung, mengingat saat ini harga jual emas sedang naik.

BACA JUGA: Tembus Rp1 Juta per Gram, Emas ANTAM Jadi Primadona Investasi di Kala Pandemi

"Pelaku ini sudah kami tetapkan tersangka, jadi modusnya dia ini menyepuh perak dengan emas lalu dijual ke masyarakat," kata Dedy.

Tersangka dijerat dengan Pasal 106 juncto Pasal 24 ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, dan Pasal 8 ayat 1 huruf e dan f juncto Pasal 73 ayat 1 juncto Pasal 16 UU RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

BACA JUGA: JPU Beber Kelakuan RH Membuat Video Lagu Aisyah yang Membuat Umat Islam Marah

Di toko emas milik tersangka, polisi menyita barang bukti emas palsu seberat setengah kilogram dalam bentuk perhiasan berbagai jenis yang siap untuk dijual.

Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Bengkulu Kompol Novi Ari menambahkan, pengungkapan kasus penjualan emas palsu ini bermula saat pihaknya mendapat laporan dari masyarakat.

Dalam laporan, kata Novi, pelapor mengaku merasa curiga dengan perhiasan emas yang baru dibelinya dari toko milik tersangka, karena ada perbedaan pada bentuk emas yang dibeli.

Pelapor kemudian memeriksa perhiasan emas yang dibelinya tersebut dan diketahui bahwa ternyata perhiasan emas itu palsu.

"Awalnya ada laporan masyarakat yang curiga emasnya palsu, kita (polisi, red) selidiki dan ternyata benar, ini hasil pemeriksaan laboratorium sudah ada, emas itu palsu, bukan utuh," demikian Novi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler