Ada Uang Abang Disayang, tak Ada Uang Abang Ditendang

Minggu, 12 November 2017 – 10:26 WIB
Ada Uang Abang Disayang, tak Ada Uang Abang Ditendang. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Ada uang abang disayang, tak ada uang abang ditendang. Ungkapan itu kini tersemat dalam kehidupan Donwori, 45.

Dulu saat menjadi manajer dengan gaji yang melambung, dia begitu disayang. Tidak hanya istri tapi juga mertua.

BACA JUGA: Cintaku Ditikung Ayam Jago

Kini setelah menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK), Donwori mulai ditinggal. Hendak dicerai oleh istrinya, Karin, 40.

===================================
Anggun Angkawijaya - Radar Surabaya
===================================

BACA JUGA: Dari Luar Manis, Di Dalam Ternyata Iblis

Sudah dua tahun ini kondisi rumah tangga mereka kacau balau koyok benang ruwet yang sudah enggak bisa diurai.

Penyebabnya, Donwori jadi korban PHK dan belum juga mendapat pekerjaan yang baru. Parahnya, uang tabungan mereka juga sudah habis.

BACA JUGA: Kids Zaman Now, Dapat Tips Perkasa, Istri Menjadi Ngeri

Mobil melayang, perhiasan pun terjual. Sedangkan dua anak mereka, terus butuh biaya sekolah. Dapur pun harus tetap ngebul setiap hari.

Donwori sudah habis-habisan mencari perkerjaan baru. Kalau dulu dia manajer, kini rela jadi sopir serabutan atau perusahaan. Tapi, itu pun hanya sebentar. Paling lama tiga bulan.

Rupanya Karin tak mau suaminya punya gaji di bawah UMK. Perempuan yang sudah dinikahi selama 15 tahun itu, ngotot minta gaji Donwori yang seperti dulu.

Karena tak bisa memenuhi permintaan Karin, Donjuan sering cekcok dengan istrinya. Masa lalu pun diungkit-ungkit.

“Yang saya dituduh pernah selingkuh lah, nggak tegas, kurang lincah cari kerja, boros,” kata Donwori usai menjalani persidangan di Pengadilan Agama (PA) Klas 1 Surabaya, belum lama ini.

Sampai akhirnya pertengkaran terjadi. Malah melibatkan pak RT untuk melerai. “Mau bagaimana lagi, masak suami ditunjuk tunjuk, yo tak tunjek,” aku Donjuan.

Tak kuat menerima cobaan itu, akhirnya Karin melayangkan gugatan cerai kepada suaminya melalui PA Klas 1A Surabaya.

Donwori pun ditinggalkan sendirian di rumahnya di wilayah Rungkut. Wanita ini memilih pulang ke orangtuanya di Sidoarjo bersama dua anaknya.

“Saya disamakan dengan tebu. Habis manis sepah dibuang. Kok tega banget. Katanya dulu mau sehidup semati. Lah sekarang kok kayak gini,” ungkap Donwori usai menjalani persidangan.

Meski sudah minta maaf dan menghadap langsung ke mertuanya, Donwori tak dihiraukan. Bahkan, dia tidak bisa melihat Karin karena selama dua kali persidangan, perempuan ini diwakili pengacara.

“Nasib, nasib. Kalau rezekinya sudah segitu, mau bagaimana lagi?” ujar Donwori. (jpnn/sb/ang/jek/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Terlena Sentuhan Depan Belakang Sang Mantan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler