Ada yang Berbeda di Lapas Terpadat Se-Indonesia di Bulan Ramadan

Minggu, 10 April 2022 – 13:24 WIB
Semarak Ramadan di Lapas Bagansiapiapi. Foto: Antara/HO-Humas Kanwil Kemenkumham Riau)

jpnn.com, PEKANBARU - Ramadan 1443 Hijriah diisi dengan kegiatan keagamaan oleh warga binaan Lapas Bagansiapiapi.

Para napi itu harus bergiliran melaksanakan ibadah di Masjid At-Taubah Lapas Bagansiapiapi karena keterbatasan tempat dan petugas yang menjaga, akibat jumlah warga binaan terpadat di Indonesia itu.

BACA JUGA: Warga Bandung Mungkin Kenal dengan Preman Ini, Dia Sudah Ditangkap

Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi yang terletak di bagian utara Provinsi Riau, saat ini menjadi lapas terpadat nomor satu se-Indonesia.

"Dulu hanya sekelas cabang rutan, namun, sejak 2020 seiring dengan membeludaknya jumlah penghuni menjadikan lapas ini naik kelas menjadi Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Mhd Jahari Sitepu, Minggu.

BACA JUGA: Chochuwong jadi Penghancur Impian Sesama Wakil Negeri Ginseng Bertemu di Final Korea Open 2022

Dia mengatakan dengan daya tampung hanya 98 orang, per 8 April 2022 jumlah penghuni Lapas Bagansiapiapi sebanyak 970 orang.

Artinya, terjadi over kapasitas sebesar 990 persen, menjadikannya lapas terpadat se-Indonesia.

BACA JUGA: 9 Pasangan Tertangkap Basah di Hotel, Lihat Rok yang Dipakai Si Mbak, Hmmmm

Kendati padat, kata Jahari Sitepu, tidak sedikitpun mengendurkan program pembinaan di lapas, tetapi ada pembatasan.

Jahari menyebutkan bahwa kunci keberhasilan petugasnya dalam menjaga kondusivitas lapas yang jumlah penghuninya tidak sebanding dengan jumlah petugas ini adalah menanamkan rasa kebersamaan antarpetugas dan WBP serta selalu mengajak WBP untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaannya.

“Makanya sering saya ingatkan kepada petugas, anggap warga binaan sebagai saudara sendiri, perlakukan mereka dengan sopan. Kepada WBP juga saya sampaikan, lapas ini adalah rumah kita bersama, harus kita jaga keamanan dan ketertibannya. Tolong hormati juga petugas sebagai pembina,” sebutnya.

Kakanwil juga menginformasikan bahwa mulai tahun 2022 Kemenkumham akan membangun lapas baru di Ujung Tanjung guna mengatasi overkapasitas di Lapas Bagansiapiapi, di mana pematangan lahannya sudah selesai tahun 2021.

Sempitnya area masjid tidak menurunkan semangat dan antusiasme WBP untuk menjalankan kewajibannya beribadah.

Dengan berseragam layaknya santri, warga binaan tampak bersiap-siap menuju Masjid At-taubah, tempat mereka mengejar rida Allah SWT. Terlebih dahulu dilakukan penghitungan jumlah WBP yang mengikuti kegiatan agar tertib prosedur, WBP yang kurang sehat dilarang mengikuti ibadah di masjid.

Sesekali petugas dan WBP bercanda, menghilangkan ketegangan namun tetap dalam batasan. WBP bergembira diberi kesempatan beribadah dan menikmati langit penuh bintang serta cahaya bulan yang temaram. Pemandangan yang hanya bisa dinikmati mereka di saat Bulan Ramadan tiba.

“Sungguh nikmat berkah bulan puasa. Terima kasih bapak-bapak petugas lapas yang telah mengizinkan kami beribadah. Kami akan jaga agar lapas tetap aman dan tertib,” sebut salah satu napi penghuni Blok A ini.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi Wachid Wibowo menyampaikan bahwa selain pelaksanaan Salat Tarawih, WBP juga mengisi malam Ramadan dengan melakukan tadarus.

Setiap malam ada 80–90 warga binaan yang ikut Tarawih, empat sampai lima orang kemudian melanjutkan tadarus dengan penjagaan petugas di beberapa titik.

“Mengisi khusyuknya Ramadan di siang hari, kami juga menggelar ceramah agama, salat Fardhu berjemaah di masjid, program berantas buta Al-Qur’an, serta tadarus pagi dan siang. Tentunya semua warga binaan yang beragama muslim memiliki kesempatan yang sama, namun pelaksanaannya bergiliran. Tempat dan petugas terbatas, mas,” kata Wachid. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mabuk Berat, Wanita Ini Enggak Terasa Diperkosa di Ruangan Karaoke, Berkali-kali


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler