jpnn.com, JAKARTA - Aksi Ketua BEM UI Zaadit Taqwa memberikan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo ketika berlangsungnya Dies Natalies ke-68 UI pada Jumat (2/2), mendapat perhatian luas di masyarakat.
Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menilai apa yang dilakukan Zaadit sebagai seorang mahasiswa, cukup strategis karena langsung dilihat oleh Kepala Negara.
BACA JUGA: Kartu Kuning Ketua BEM UI Mujarab, tak Perlu Turun ke Jalan
"Dan memancing reaksi dari masyarakat. Spontan dan efektif, itu memang ciri khas gerakan mahasiswa. Bahkan apa yang dilakukan oleh Zaadit ini lebih efektif dibandingkan dengan gerakan yang dilakukan di jalan," ucap Hendri dihubungi Jpnn.com, Sabtu (3/2).
Peristiwa tersebut menurut pengajar di Universitas Paramadina ini, mendapat sorotan publik karena justru dibesarkan oleh para pendukung Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Jokowi Dikartu Kuning, Kaesang Mengajak Madhang
Sebab, setelah Zaadit melakukan aksi tersebut, berdasarkan jejak digital ternyata banyak yang rebutan mengomentarinya.
Bahkan ada yang memberikan kartu merah kepada Zaadit.Termasuk mengiriminya surat-surat digital.
BACA JUGA: Fadli Zon tak Keluarkan Kartu saat Sambutan, tapi...
"Itu membuat aksi yang dilakukannya kemarin menjadi besar. Dan menurut saya aksi itu masih wajar, dan ini baru satu mahasiswa. Baru satu mahasiswa saja sudah ribut luar biasa," tutur Hendri.
Nah, Hendri justru penasaran dengan dampak lanjutan dari aksi Zaadit ke depan. Soal apakah aksi ini akan meluas dan diikuti kampus-kampus lain di Tanah Air, pihaknya menyebut tergantung penilaian masing-masing terhadap prestasi Jokowi.
Walaupun demikian, tambah Hendri, Jokowi seharusnya mahfum melihat apa yang dilakukan oleh ketua BEM UI tersebut. Apalagi dari penjelasan pihak Istana, suami Iriana tidak tersinggung dengan kejadian itu.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 8 Poin Omongan Ketua BEM UI, tak Gentar Digiring Paspampres
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam