jpnn.com - JAKARTA - Sosok Kristiani Herawati atau yang lebih dikenal dengan Ani Yudhoyono, semakin menjadi pembicaraan sejak Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar Tour de Java.
Ani mulai mendapat dukungan dari sejumlah kader Demokrat untuk maju di Pilpres 2019. Bahkan, kehadiran figur istri SBY ini dianggap sama dengan Hillary Clinton, mantan ibu negara Amerika Serikat.
BACA JUGA: Dicecar KPK, Sekjen Kemenpupera Cuma Bilang...
Wakil Ketua Umum Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, munculnya figur Ani Yudhoyono sebagai capres telah berkembang sejak pilpres 2014 lalu. Namun, pencalonan itu batal lantaran SBY menegaskan istrinya tidak akan maju dalam pertarungan memperebutkan Indonesia 1.
Internal atau kader Demokrat sebenarnya menginginkan SBY untuk kembali maju dalam pilpres 2019 mendatang. Jika SBY menolak maka pilihan jatuh pada Ibu Ani.
"Kalau SBY gak mau, ya gimana kalo calonkan Ibu Ani. Memang kader menginginkan," tutur Nurhayati di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/3).
BACA JUGA: Pakai Baju Oranye, Politikus Golkar Resmi Tersangka KPK
Wanita yang juga ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR meyakini sosok Ani Yudhoyono. Jika membandingkan istri Bill Clinton, Nurhayati mengatakan sosok Ani lebih dari itu. "Lebih dari Hilary Clinton," tandasnya. (dna/jpg/jpnn)
BACA JUGA: Banyak Lupa, Kesaksian Pengadu di Sidang Ernaly Bikin Heboh
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Desak Kemenkes Evaluasi Standar Keselamatan Pasien
Redaktur : Tim Redaksi