Ada yang Liar di Internalnya Bukti Ketidaktegasan Pimpinan KPK

Minggu, 17 Mei 2015 – 21:49 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat hukum tata negara dari Universitas Parahyangan, Bandung, Jawa Barat, Asep Warlan Yusuf mencemaskan politik saling sandera di antara partai politik yang bisa berakibat pelibatan lembaga-lembaga penegak hukum untuk menghabisi lawan-lawan politik dan melindungi kepentingan partai politik masing-masing.

Jika sebuah partai politik menyerang, kata Asep, maka tinggal tunggu saja waktu serangan balasan dari partai politik lainnya.

BACA JUGA: Agung Laksono Merasa Dizalimi dengan Kasus Mandat Palsu

"Contoh kasus penangkapan kader PDIP, Adriansyah di kongres Bali, sangat sarat muatan politisnya. Pimpinan KPK mengaku tidah tahu, artinya kan ini penyidik berjalan sendiri. Kok bisa? Mungkin saja memang ada apa-apanya dengan para penyidik KPK sendiri," kata Asep, saat dihubungi wartawan, Minggu (17/5).

Kalau begini caranya, lanjut Asep, bisa saja PDIP sebagai penguasa memanfaatkan Polri untuk menghantam balik otak di balik penangkapan itu.

BACA JUGA: Awalnya Keluarga Polisi itu Tak Diberitahu Yudi Menembak Kepala Sendiri

Kondisi tersebut, ujar Asep, sangat mengerikan dan membuat semua orang yang terlibat dalam politik harus terus waspada dan tidak nyaman karena hal kecil saja bisa menjerat mereka terlibat dalam kasus korupsi dan di penjara.

"Berarti ada yang liar di internal KPK, dicari titik kelemahan, dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi isu serius. Orang yang sudah banyak disebut bisa tetap aman, sementara ada pihak yang tidak pernah ada isu korupsinya bisa langsung ditangkap. Ini semua bisa terjadi karena ketidaktegasan pemimpinnya," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA JUGA: Aktivis 98 Sebut Ada Pihak yang Ingin Gulingkan Jokowi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok Putusan PTUN, Agung Laksono: Sekarang Kami Pasrah dan Berdoa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler