jpnn.com, SURABAYA - Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 1 Eri Cahyadi memenuhi keinginan sejumlah guru mengaji TPA/TPQ mendengarkan dia melantunkan ayat suci Al-Qur'an.
Eri pun membacakan beberapa ayat dalam surah Al-Baqarah.
BACA JUGA: Tokoh Buddha Surabaya Sebut Eri Cahyadi Penerus Semangat Toleransi
Momen itu terjadi saat deklarasi dukungan dari para guru ngaji TPA/TPQ dan Khotmil Quran yang digelar di Kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya, Kamis (15/10).
Awal mula Eri membaca Al-Qur'an setelah sebelumnya ada beberapa peserta deklarasi dan Khotmil Quran yang memintanya untuk mengaji.
BACA JUGA: BAMAG Surabaya Apresiasi Komitmen Eri Cahyadi-Armuji Terkait Kerukunan Antarumat Beragama
Sepertinya mereka sengaja mengetes kemampuan Eri, yang tak lain adalah keluarga besar Pesantren Sidoresmo, untuk membaca Al-Qur'an.
Setelah diminta, mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu pun langsung membaca beberapa ayat surat Al-Baqarah.
BACA JUGA: Tokoh Agama Hindu Surabaya Percaya Eri Cahyadi Bisa Mewarisi Toleransi Bu Risma
Dengan tenang, Eri membaca Al-Qur'an. Eri membuktikan sudah terbiasa membaca kitab suci tersebut.
Usai Eri membaca Al-Qur'an, salah seorang peserta deklarasi, Ustaz H Muhaimin Al Hafidz, memuji kefasihan Eri membaca Al-Qur'an.
Menurut Kepala TPQ Haromain, Kendalsari, Rungkut, Surabaya tersebut, bacaan Al-Qur'an Eri sangat bagus.
“Saya sempat tergetar mendengarkan Mas Eri membaca Al-Qur'an tadi. Sangat bagus,” katanya.
Menurut Ustaz Muhaimin Al Hafidz, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan seseorang dalam agama bisa dilihat bagaimana dia membaca Al-Qur'an.
Jika saat membaca Al-Qur'an dia sangat bagus, berati kemampuannya, pengetahuannya dalam agama juga bagus. Begitu juga sebaliknya.
“Saya doakan, Mas Eri bisa menjadi wali kota Surabaya meneruskan kebaikan-kebaikan kepemimpinan Bu Risma (Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini). Kebaikan-kebaikan jika diteruskan, pasti akan menghasilkan yang lebih baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Eri Cahyadi mengaku, saat dirinya sedang mengalami masalah ada tiga hal yang dia lakukan.
Pertama adalah membaca Al-Qur'an dan menggelar khotmil.
Kedua, memberikan santunan kepada anak yatim dan piatu.
Ketiga, meminta doa ibunya.
“Di rumah saya setiap Kamis setelah salat Subuh selalu menggelar acara khotmil Al-Qur'an. Saya sudah merasakan bagaimana dahsyatnya mukjizat Al-Qur'an ini. Nantinya saya juga berharap acara khotmil Al-Qur'an juga digelar di Kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya secara rutin, bisa setiap minggu,” katanya. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek