Ada yang Usul Ignasius Jonan jadi Dirut Garuda

Minggu, 08 Desember 2019 – 20:05 WIB
Ignasius Jonan. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman menilai Menteri BUMN Erick Thohir perlu merombak total jajaran direksi maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Perombakan penting agar perusahaan pelat merah itu menjadi perusahaan yang sehat secara bisnis dan mampu memperbaiki kinerja keuangan perseroan.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Mengaku Kenal Sepak Terjang Eks Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara

"Saya pesimis bisnis dan pelayanan penerbangan Garuda akan menjadi lebih baik jika jajaran direksi Garuda tidak dirombak. Orang-orang lama ini kan tak mampu mengatasi keuangan dan sudah mengenal bisnis Garuda sejak lama," ujar Ferdy di Jakarta, Minggu (8/12).

Ferdy juga menilai, sulit mengharapkan kinerja Garuda bersih, jika direksinya masih memiliki bisnis sampingan, seperti yang terjadi dengan kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal.

BACA JUGA: Sekjen PDI Perjuangan Minta Erick Thohir Restrukturisasi BUMN

"Dirut Garuda ke depan harus orang jujur dan memiliki visi bisnis penerbangan yang baik. Dirut Garuda harus memiliki ketulusan bekerja dan mampu membenahi keuangan Garuda Indonesia. Dirut yang tidak bermain-main dengan bisnis sampingan dan lupa tugas pokok membenahi keuangan dan pelayanan Garuda," ucapnya.

Ferdy secara tegas mendukung jika Ignasius Jonan diplot menggantikan Ari Askhara. Menurutnya, Jonan memiliki pengalaman dan kinerja apik di PT Kereta Api dan menjadikan Kereta Api menjadi moda transportasi terbaik.

BACA JUGA: Mendengar Hal Itu, Arief Poyuono Mau Muntah dan BAB

Jonan juga pernah menjabat menteri perhubungan dan menteri ESDM. Di kedua kementerian itu, Jonan termasuk salah satu menteri periode pertama Jokowi yang sukses dan memiliki banyak gebrakan. Baik di perhubungan maupun di ESDM.

"Meski kesannya turun kelas, tetapi untuk menyelamatkan keuangan Garuda, saya berharap Jonan bersedia menakhodai Garuda agar menjadi perusahaan penerbangan yang bersih," ucapnya.

Lebih lanjut Ferdy mengatakan, kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di pesawat baru milik Garuda yang diduga melibatkan Ari Ashkara merupakan kecelakaan besar.

Apalagi Ari sebelumnya juga terlibat dalam rekayasa laporang keuangan atau manipulasi akuntansi yang menyebabkan pemegang saham dan investor merugi. Ironisnya, menteri BUMN waktu itu, Rini Soemarno tak mencopot Ari dari posisi direktur utama.

Padahal, manipulasi akuntasi adalah kejahatan korporasi paling besar. Jika dicopot pada saat melakukan rekayasa keuangan, tidak akan terjadi kejahatan penyelundupan seperti terjadi sekarang.

“Kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton illegal hanya satu kasus yang melibatkan Dirut Garuda. Jika diinvestigasi serius, saya kira banyak kasus sejenis yang melibatkan petinggi Garuda. Dirut sebelumnya, Emirsyah Satar juga kan memiliki kasus sejenis," katanya.

Emirsyah sebelumnya diduga menerima suap terkait pengadaan pesawat Airbus SAS dan mesin pesawat Rolls-Royce untuk Garuda Indonesia. Karena itu, menjadi wajar jika masyarakat berharap segera dilakukan audit menyeluruh di tubuh Garuda.

"Saya mengajurkan agar menteri BUMN Erick Thohir membentuk tim untuk melakukan audit terhadap praktik bisnis atau cara-cara yang lazim terjadi dalam bisnis Garuda. Praktik bisnis itu seperti charter pesawat dan sistem sewa atau rental (leasing) pesawat ke leasor yang dilakukan Garuda selama ini. Kan Garuda ini banyak rental pesawat. Si tukang rentalnya untung, Garudanya tiarap," pungkas Ferdy. (gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler