Adab Hubungan Antarnegara Jadi Alasan Malaysia Tidak Ikuti Langkah Indonesia soal Haji

Jumat, 04 Juni 2021 – 18:53 WIB
Ilustrasi. Sejumlah calon haji dengan masker di wajah menunaikan shalat di depan Ka'bah di dalam Masjidil Haram Rabu (29/7/2020). Foto: ANTARA/Saudi Ministry of Media/Handout via REUTERS

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Berbeda dengan Indonesia, pemerintah Malaysia sampai saat ini belum membatalkan pengiriman jemaah haji meski Arab Saudi telah memperketat aturan dan memangkas kuota jemaah.

Menteri pada Kantor Perdana Menteri Malaysia Urusan Agama Zulkifli Mohamad al-Bakri menyatakan pihaknya masih menunggu jawaban dari pemerintah Arab Saudi terkait pemberangkatan jamaah haji.

BACA JUGA: Pemberangkatan Haji Dibatalkan, Kemenag Jatim Bilang Begini

"Yang pertama menjadi adab kita sebagai sebuah negara termasuk dengan Arab Saudi. Kita akan menunggu jawaban resmi dari mereka yang diantar surat kepada kita. Itu praktik biasa yang dilakukan setiap tahun," ujar Zulkifli dalam acara bincang-bincang "Takut Allah atau Takut COVID-19" di TV1 Malaysia, Jumat (4/6).

Zulkifli mengatakan banyak pengumuman muncul namun masih berasal dari media massa sehingga pihaknya menunggu jawaban secara resmi.

BACA JUGA: Jemaah Calon Haji Sudah Bisa Menarik Setoran Pelunasan Bipih, 9 Hari Uang Kembali

"Surat ke Tabung Haji (Lembaga Pengelola Haji Malaysia) masih kita tunggu dan pemerintah Malaysia juga masih menunggu," katanya.

Mantan Mufti Wilayah Persekutuan ini mengatakan dirinya melakukan pertemuan hampir setiap minggu terkait dengan persoalan haji.

BACA JUGA: Calon Haji 2021 Batal Berangkat, Umrah Bagaimana? Begini Kata Kiai Maman

"Cuma lawatan saya ke Arab Saudi pada musim haji saya boleh sampaikan kalaupun ada haji pada musim pandemik ini jumlahnya akan dikurangi termasuk untuk negara-negara lain," katanya.

Terkait kewajiban vaksin bagi jamaah calon haji, dia mengatakan Tabung Haji sudah memvaksinasi lebih dari 4.000 orang anggota jamaah melalui Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM).

"Ini menjadi stand by manakala ada informasi pemberangkatan haji mereka sudah siap siaga," katanya.

Dzulkifli mengatakan sejauh ini vaksin yang diterima Arab Saudi adalah Pfizer dan AstraZeneca. Vaksin-vaksin lainnya akan diperbolehkan untuk digunakan sepanjang sudah diluluskan oleh WHO.

Kemudian, ujar dia, pemberangkatan haji harus mengikuti aturan dasar dan protokol kesehatan yang sebenarnya. (ant/dil/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler