Ade Armando Babak Belur Dikeroyok Pedemo di DPR, Celananya Dipeloroti

Senin, 11 April 2022 – 17:25 WIB
Polisi dan mahasiswa mengamankan pegiat medsos Ade Armando dari amukan massa pada Aksi 114 di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Senin (11/4). Foto: SC dari video yang beredar di medsos

jpnn.com, JAKARTA - Dosen Universitas Indonesia (UI) sekaligus pegiat media sosial, Ade Armando menjadi korban pengeroyokan saat hadir di tengah demostrasi di depan gerbang Gedung DPR/MPR pada Senin (11/4/2022) sore.

Pantauan di lokasi, Ade Armando tiba-tiba menjadi sasaran amukan sekelompok orang yang berada di lokasi aksi unjuk rasa mahasiswa. Mereka tidak terlihat menggunakan atribut mahasiswa.

BACA JUGA: Dua Pelaku Begal Tewas di Tangan Korbannya, Begini Kronologinya

Akibat aksi kekerasan tersebut, kedua mata Ade Armando mengalami bengkak setelah dikeroyok.

Celana Ade Armando juga dilucuti oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab tersebut.

BACA JUGA: Diduga Bodong, Belasan Sepeda Motor Ini Diamankan Polisi

Setelah dikeroyok, tiga polisi membopong Ade Armando ke dalam Gedung Parlemen.

Diketahui, kedatangan Ade Armando untuk memberikan dukungan morel kepada mahasiswa dalam aksi demo hari ini.

BACA JUGA: Korban Tabrak Lari yang Tewas di Jembatan Layang Ternyata Kepala Sekolah, Anda Kenal?

"Saya salah satu pihak yang menolak perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu," kata Ade Armando di depan Gedung Parlemen, Senin siang.

Pria kelahiran 24 September 1961 itu lantas membeberkan alasannya menolak masa perpanjangan jabatan presiden dan penundaan pemilu.

Menurut Ade, jika itu terjadi artinya perlu adanya amandemen UUD 1945 yang bakal memakan waktu lama.

Karena itu, demo mahasiswa pada hari ini harus menjadi pesan penting bagi partai politik yang mendukung penundaan Pemilu 2024 agar membatalkan wacana tersebut.

BACA JUGA: Rumah Penimbunan Solar Bersubsidi Digerebek Polisi, Ya Ampun, Pelaku Tak Disangka

"Mendingan pesan langsung sampai ke partai politik, pihak-pihak yang berusaha menginginkan adanya amandemen," ujar Ade. (cr3/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahean
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler