jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno mengomentari wacana reshuffle kabinet yang dilontarkan Presiden Jokowi, pada pidato pembukaan sidang kabinet paripurna di Istana Negara, sebagaimana diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6).
Menurut Adi, sulit untuk mengetahui siapa yang kemungkinan bakal di-reshuffle. Karena mengganti menteri merupakan hak prerogatif presiden.
BACA JUGA: Mungkin Jokowi Terima Laporan yang Keliru soal Kinerja Menkes
"Persisnya, hanya Jokowi dan Tuhan yang tahu soal siapa yang bakal direshuffle," ujar Adi kepada jpnn.com, Selasa (30/6).
Dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah, Jakarta ini kemudian bercerita sepanjang pengamatannya di periode pertama kepemimpinan Jokowi.
BACA JUGA: Berita Duka, Pencetus Bank Islam Pertama di Dunia Meninggal Dunia
Menurutnya, ultimatum reshuffle sering dikemukakan presiden. Namun, nama-nama yang akhirnya di-reshuffle tak signifikan sebagaimana digembar-gemborkan.
"Nah, sekarang ujung ancaman reshuffle itu ke mana? Hanya sekadar mengkritik menterinya atau serius reshuffle," ucapnya.
BACA JUGA: Jokowi Singgung Penyerapan Anggaran Kemenkes, Tunggu! Ini Data dari Komisi IX
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini lebih lanjut mengatakan, dalam panggung politik, apa yang diucapkan seorang pemimpin bisa malah yang terjadi kebalikannya.
"Bisa saja kencang isu reshuffle, tetapi malah tak ada apa pun. Jadi, tak bisa berspekulasi soal menteri yang akan diganti," ucapnya.
Adi juga menyatakan, Jokowi boleh saja mengkritik sejumlah nama menteri, tetapi belum tentu nama-nama itu yang pada akhirnya akan direshuffle.
"Intinya, politik Itu tak bisa dilihat hitam putih sebelum nyata terjadi," kata Adi.
Dalam video yang beredar, Presiden Jokowi diketahui mengkritik penyerapan anggaran Kementerian kesehatan yang disebut sangat rendah. Baru berkisar 1,5 persen. (gir/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang