Adian PDIP: Rakyat Itu Terhormat, Bukan Objek Jual Beli Suara Saat Pemilu

Sabtu, 03 Desember 2022 – 17:35 WIB
Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - BANJARMASIN - Para anggota dan kader PDI Perjuangan harus melihat rakyat sebagai yang terhormat, bukan sekadar objek jual beli suara saat pemilihan umum. Rakyat harus diorganisasi dan menjadi subjek bernegara.

Pesan itu disampaikan politikus muda PDIP, Adian Napitupulu saat mendampingi Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Sabtu (3/12).

BACA JUGA: Pesan Bu Mega untuk Kader PDIP: Hindari Sikap Lupa Diri kepada Rakyat

Adian Napitupulu yang berbicara di hadapan ratusan kader utama PDIP se-Kalsel mengangkat tema “Membangun Dedikasi dan Semangat Juang Kader Partai”.

Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan bahwa seluruh anggota dan kader PDIP merupakan aktivis pergerakan yang tugasnya cuma satu, yakni mengorganisasi rakyat.

BACA JUGA: Buka Jalan Menuju 2024, PDIP Beri Instruksi kepada Tiga Pilar Partai

“Karena tanpa mengorganisasi diri dan rakyat, kita bukan siapa-siapa. Kalau kita sendiri, kita bukan siapa-siapa,” kata Adian di hadapan kader utama PDIP se-Kalsel.

“Bagaimana cara mengorganisasi rakyat? Uang bukanlah jawabannya. Suara rakyat tak perlu dibayar dengan uang amplop. Rakyat tak boleh jadi objek jual beli, rakyat itu terhormat,” tambah Adian.

BACA JUGA: Soal Putusan MK tentang Koruptor Maju Jadi Caleg, Junimart PDIP: KPU Jangan Ragu

Oleh karena itu, kata dia, langkah pertama ialah menghilangkan terlebih dahulu pikiran bahwa rakyat yang diwakili hanya sekadar diberi amplop berisi uang. Kedua, berbuat yang terbaik kepada rakyat, maka masyarakat tidak akan bertanya apa agama dan suku, tetapi bisa melihat ketulusan dari tindakan.

Adian lalu bercerita panjang tentang apa yang dilakukannya di Pongkor, Bogor, Jawa Barat.  Adian menginisiasi warga Pongkor untuk membentuk koperasi sehingga masyarakat diperbolehkan menambang atas Izin Usaha Pertambangan (IUP) di sana yang dimiliki BUMN.

Rakyat yang dahulunya ditangkapi, kata dia, setelah diorganisasi, dilatih manajemen, tata cara menambang yang memenuhi standar keselamatan, dan kemudian bergabung di dalam koperasi.

Koperasi dengan anggota yang telah dilatih tersebut kini sudah boleh menambang. Adian menambahkan dalam enam bulan ke depan, koperasi rakyat ini sudah akan mengolah sendiri.

“Saya lakukan bukan demi suara, tetapi sederhana (untuk) berbuat baik ke rakyat dan rakyat akan tahu siapa yang berbuat baik dengan tulus,” ujar Adian.

Begitu juga dengan pengorganisasian rakyat di Cileungsi untuk bisa memiliki tanah yang dulu dikuasai oleh yayasan yang terafiliasi dengan Soeharto. “Tanah tersebut setelah melalui perjuangan panjang, menjadi tanah untuk rakyat," ujar Adian Napitupulu.

Dia juga memberi contoh yang terjadi di Lebak Wangi, Bogor, Jabar, yang mana rakyat desa diorganisasi untuk memanfaatkan waduk menjadi sumber penghidupan.

Hasilnya, ujar Adian, hari ini 144 desa rakyat desa bekerja di sana, dengan 22 anak muda Karang Taruna digaji dari BUMDes yang mengelolanya.

“Ini bukti bahwa ketika kita mau mengorganisasi rakyat desa menjadi subjek bukan objek, itu bisa. Rakyat harus jadi subjek bernegara, harus diorganisasi agar makin besar keterlibatannnya dalam bernegara. Itulah tugas kita,” kata Adian.

Dia berharap kader PDI Perjuangan harus berbeda dengan partai lain. “Kita harus perbaiki dan ubah cara kita mengorganisasi rakyat. Supaya suatu saat rakyat akan mengatakan, dalam pemilu, saya memilih orang baik, bukan memilih amplop,” ungkap Adian Napitupulu.

Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menekankan bahwa kunci dari semua adalah spirit semua kader untuk bergerak dengan penuh rasa cinta kepada rakyat.

“Kuncinya adalah spirit, bagaimana kita bergerak penuh rasa cinta kepada rakyat. Dan itu harus dilakukan oleh kita semua, khususnya para anggota dewan kita, semua harus bergerak memberdayakan rakyat,” kata Hasto di hadapan kader PDIP se-Kalsel.

Hasto pun mengatakan bahwa kunci kemenangan adalah terus membangun struktur partai sebagai mesin politk. Dia menegaskan harus percaya pada struktur partai.

“Bangun struktur yang berdikari. Latihlah kader punya kesadaran di bidang ekonomi. Organisasi rakyat. Model pemberdayaan harus diperkuat dan makin kreatif. Semoga ini jadi inspirasi pergerakan kita, kader PDI Perjuangan harus bergerak secara kreatif turun ke rakyat,” pungkas Hasto Kristiyanto. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler