jpnn.com, JAMBI - Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Jambi sudah mantap mempersiapkan diri menghadapi Pilkada 2018.
Zumi Laza, adik kandung Gubernur Jambi Zumi Zola, diandalkan menjadi calon wali kota, yang dianggap bisa menyaingi Syarif Fasha, sang petahana.
BACA JUGA: PAN Andalkan Adik Zumi Zola di Pilwako Jambi 2018
Namun hingga saat ini, Laza ternyata belum bergerak agresif. Dibanding calon lainnya yang mulai muncul seperti Abdullah Sani, dr Maulana, Nasir Ketua DPRD Kota Jambi dan Prayogi anggota DPRD Kota Jambi, Laza cenderung lebih pasif.
Sebelumnya diberitakan, hasil survei Idea Institute Indonesia menempatkan SY Fasha di posisi teratas dengan tingkat elektabilitas mencapai 52 persen, Zumi Laza menyusul di urutan kedua.
BACA JUGA: Jelang Pilwako Jambi 2018, Dua Kader Berebut Perahu Gerindra
Rentang keduanya hanya terpaut 12,9 persen saja. Sedangkan Abdullah Sani di posisi tiga dengan tingkat elektabilitas 12,2 persen.
Wakil Ketua DPW PAN Provinsi Jambi Supriyono mengaku, itu merupakan hal yang wajar. “Pilwako ini kan masih tahun depan, masih banyak waktu untuk mempersiapkan diri,” katanya seperti diberitakan Jambi Independent (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Gerindra Utamakan Kader Internal Dulu di Pilkada Kota Jambi
Hasil ini menurutnya juga sangat baik, mengingat posisi Laza berada di antara Petahana Fasha dan Sani.
Ia juga menekankan bahwa PAN juga akan melakukan survei tersendiri untuk mencari tahu figur seperti apa yang diinginkan masyarakat.
“Hasilnya baik. Tapi nanti kita juga akan melakukan survei tersendiri untuk melihat animo masyarakat, figur seperti apa yang mereka inginkan,” ungkapnya.
PAN diakuinya punya mekanisme tersendiri dalam menentukan siapa kader yang akan diusung nantinya dalam Pilkada Jilid III. Ia juga mengakui bahwa saat ini di Kota Jambi kader PAN yang sring muncul di tengah masyarakat adalah Zumi Laza.
“Nama Laza sekarang memang sering muncul di masyarakat, kalau hasil survei kita nanti mengatakan Laza kuat untuk maju, maka akan kita usung,” ujar Supriyono.
Kata Supriyono, politik ini dinamis dan fleksibel. Semua bisa berubah dalam waktu singkat. Jadi, untuk membicarakan soal Pilwako ini, baru bisa dilakukan setelah petinggi partai melakukan rapat dan mengambil keputusan. Bisa saja hasil survei hari ini dengan survei berikutnya berbeda.
Saat ditanya apakah Laza akan maju sebagai penantang Fasha atau memilih menjadi pendamping saja? Supriyono menjawab diplomatis. Menurutnya, jika memang hasil survei memugkinkan, maka Laza akan mengincar kursi wali kota.
“Kalau memang harus nomor satu, kenapa tidak? Kita lihat dulu, menjadi pendamping juga tidak menutup kemungkinan,” tukasnya.
Sebelumnya, Zumi Laza pernah mengatakan kepada Jambi Independent jika dirinya menunggu amanat dari DPW dan DPP PAN.
“Untuk masalah Pilwako, jadi kita kan, namanya DPD ini mengikuti DPW, DPP. Saya belum ada amanat dari DPP dan DPW,” katanya.
Ia juga mengaku belum mendapat amanat dari orangtuanya, Zulkifli Nurdin. “Dari orang tua belum ada,” katanya.
Makanya, apa yang ia jalani sekarang hanya mengikuti program partai dan memenuhi undangan masyarakat.
“Tergantung masyarakat. Tergantung surveinya. Kalau surveinya bagus. Kalau tidak bagus, mau dipaksakan gimana? Kita lihatlah nanti, masih panjang masih setahun. Kita pelan-pelan dulu, ada amanat, siap mengikuti,” pungkasnya.(cr02/nas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beberapa Anak Buah Mengundurkan Diri, Gubernur Zumi Zola Bilang...
Redaktur & Reporter : Soetomo