PAN Andalkan Adik Zumi Zola di Pilwako Jambi 2018

Kamis, 04 Mei 2017 – 23:45 WIB
Ketua DPW PAN Provinsi Jambi Zumi Zola (kiri) saat melantik Zumi Laza (kanan) sebagai Ketua DPD PAN Kota Jambi. Foto: Dokumen/Jambi Ekspres/JPNN.com

jpnn.com, JAMBI - Partai Amanat Nasional (PAN) menetapkan Zumi Laza, adik kandung Gubernur Jambi Zumi Zola sebagai andalan untuk maju dalam Pilwako Jambi 2018 nanti.

Laza –sapaan Zumi Laza-, dianggap sebagai kandidat kuta yang bisa menyaingi Syarif Fasha, sang petahana.

BACA JUGA: Inilah Skenario PAN untuk Tiga Pilgub di Pulau Jawa

Namun hingga saat ini, Laza ternyata belum bergerak agresif. Dibanding calon lainnya yang mulai muncul, seperti Abdullah Sani, dr Maulana, Nasir Ketua DPRD Kota Jambi dan Prayogi anggota DPRD Kota Jambi, Laza cenderung lebih pasif.

Menanggapi hasil survei Idea Institute Indonesia, yang menempatkan SY Fasha di posisi teratas dengan tingkat elektabilitas mencapai 52 persen, Zumi Laza menyusul di urutan kedua. Rentang keduanya hanya terpaut 12,9 persen saja. Sedangkan Abdullah Sani di posisi tiga dengan tingkat elektabilitas 12,2 persen.

BACA JUGA: Siapa pun Anggota Fraksi PAN Harus Patuh dengan Arahan Ini!

Wakil Ketua DPW PAN Provinsi Jambi Supriyono mengaku, itu merupakan hal yang wajar. “Pilwako ini kan masih tahun depan, masih banyak waktu untuk mempersiapkan diri,” katanya kepada Jambi Independent (Jawa Pos group), kemarin (4/5).

Hasil ini menurutnya juga sangat baik, mengingat posisi Laza berada di antara Petahana Fasha dan Sani. Ia juga menekankan bahwa PAN juga akan melakukan survei tersendiri untuk mencari tahu figur seperti apa yang diinginkan masyarakat.

BACA JUGA: Zulkifli Hasan Pastikan PAN Bakal Hambat Angket ke KPK

“Hasilnya baik. Tapi nanti kita juga akan melakukan survei tersendiri untuk melihat animo masyarakat, figur seperti apa yang mereka inginkan,” ungkapnya.

PAN diakuinya punya mekanisme tersendiri dalam menentukan siapa kader yang akan diusung nantinya dalam Pilkada Jilid III. Ia juga mengakui bahwa saat ini di Kota Jambi kader yang sring muncul ditengah masyarakat adalah Zumi Laza.

“Nama Laza sekarang memang sering muncul di masyarakat, kalau hasil survei kita nanti mengatakan Laza kuat untuk maju, maka akan kita usung,” ujar Supriyono.

Kata Supriyono, politik ini dinamis dan fleksibel. Semua bisa berubah dalam waktu singkat. Jadi, untuk membicarakan soal Pilwako ini, baru bisa dilakukan setelah petinggi partai melakukan rapat dan mengambil keputusan. Bisa saja hasil survei hari ini dengan survei berikutnya berbeda.

Saat ditanya apakah Laza akan maju sebagai penantang Fasha atau memilih menjadi pendamping saja? Supriyono menjawab diplomatis, ia mengaku fleksibel saja. Menurutnya, jika memang hasil survei memugkinkan, maka Laza akan mengincar Walikota.

“Kalau memang harus nomor satu, kenapa tidak. Kita lihat dulu, menjadi pendamping juga tidak menutup kemungkinan,” tukasnya diplomatis.

Sementara itu, pengamat Politik Idea Institute Indonesia Jafar Ahmad mengatakan, posisi Laza saat ini belum ditentukan, memilih maju sebagai Calon Walikota (Cawako) ataukah menjadi wakil mendampingi Petahana Fasha atau Sani.

“Laza bisa menentukan untuk menjadi nomor satu atau dua,” ungkapnya.

Sebelumnya, Zumi Laza pernah mengatakan kepada Jambi Independent jika dirinya menunggu amanat dari DPW dan DPP PAN. “Untuk masalah Pilwako, jadi kita kan, namanya DPD ini mengikuti DPW, DPP. Saya belum ada amanat dari DPP dan DPW,” katanya.

Dia juga mengaku belum mendapat amanat dari orangtuanya, Zulkifli Nurdin. “Dari orang tua belum ada,” katanya.

Makanya, apa yang ia jalani sekarang hanya mengikuti program partai dan memenuhi undangan masyarakat. “Tergantung masyarakat. Tergantung surveinya. Kalau surveinya bagus. Kalau tidak bagus, mau dipaksakan gimana? Kita lihatlah nanti, masih panjang masih setahun. Kita pelan-pelan dulu, ada amanat, siap mengikuti,” pungkasnya.(cr02/nas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Siapkan Sejumlah Kader, Ada Nama Desy Ratnasari


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler