BALOI- Kakak beradik, sebut saja Mawar (16) dan Melati (18), warga Sekupang jadi budak nafsu ayah kandungnya --yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kebunIronisnya, sang ayah memperkosa dua anak gadisnya itu di rumah mereka pada siang hari sejak 2009 lalu.
Sebelum memperkosa Mawar, sang ayah telah menodai kakaknya Mawar (Melati)
BACA JUGA: Pingsan Saat Diinterogasi Polisi
Melati akhirnya memilih kabur dari rumah dan hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya.Sementara Mawar kini dalam perlindungan unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Satreskrim Poltabes Barelang
Polisi sebenarnya telah mencurigai keterlibatan ayah kandung korban saat ia dan ibu kandungnya melapor pekan lalu
BACA JUGA: Siswi SMP Dihamili Ayah Kandung
Tapi karena korban terus bungkam dan tak ingin mengungkap aib dalam keluarganya, polisi belum dapat memastikan siapa sebenarnya pelaku pemerkosaan terhaap Mawar yang kini hamil delapan bulan itu."Korban baru saja mengaku bahwa pria yang memperkosanya hingga hamil itu adalah ayah kandungnya," ungkap Kapoltabes Barelang AKBP Eka Yudha Satriawan kepada sejumlah wartawan di mapoltabes Senin (28/6).
Ayah Mawar, kata Eka Yudha, telah diamankan dan dimasukan ke dalam penjara
"Dia (tersangka,red) tetap tak mau mengaku
BACA JUGA: Bekuk Pengepul Judi Piala Dunia
Tapi polisi tak butuh pengakuannya yang penting alat buktinya cukup kuat," ujar alumni Akpol tahun 1988 ini.Sementara Kasat Reskrim Kompol Agus Himawan mengatakan, Mawar sebenarnya telah diperkosa oleh ayahnya sejak tahun 2009 laluPeristiwa itu terjadi saat rumah mereka dalam kondisi kosongIbu korban yang juga seorang tukang kebun sedang keluar.
"Kejadiannya siang hariMenurut korban, ia hanya sekali diperkosa pada akhir tahun 2009 lalu," ujar Agus.
Agus juga mengatakan, ayah kandung Mawar itu juga pemerkosa kakaknya MelatiPolisi sendiri masih mencari keberadaan Melati yang telah hengkang dari rumah sejak beberapa bulan lalu karena tak tahan dengan perbuatan bejat ayahnya.
Terpisah, mantan ketua komisi perlindungan anak Indonesia (KPAID) Kepri Putu Elvina Gani mengatakan, peristiwa ini sebagai kasus kedua di Kepri yang perlu diusut tuntas dengan tujuan pelaku dihukum seberat-beratnya atas perbuatannya.
Agar kasus ini tidak marak, pemerintah dan semua elemen masyarakat diminta meningkatkan pentingnya pendidikan moral dan akhlak serta tanggap terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap anak-anak.
Ia juga mengakui belum terlaksananya upaya perlindungan anak dengan baik khususnya orang tua terhadap anak kandungnyaPutu mengaku sangat menyesalkan kasus incest tersebut dan meminta polisi serta penegak hukum lainnya untuk bertindak tegas terhadap pelakunya.(spt/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Digerebek, Sembunyi di Dapur dan Kamar Mandi
Redaktur : Tim Redaksi