jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo berang lantaran diberitakan berniat menjegal pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo. Menurutnya, pemberitaan tersebut tidak benar dan merupakan hasil manipulasi.
"Tulisan yang menyimpulkan bahwa saya dan atau KMP akan bertindak menghambat pemerintahan Jokowi adalah hal yang tidak benar dan merupakan manipulasi besar yang tidak bertanggung jawab," kata Hashim melalui keterangan persnya, Jumat (10/10).
BACA JUGA: Ketua DPR Pastikan Seluruh Fraksi Hadiri Pelantikan Jokowi-JK
Adik Prabowo Subianto ini menjelaskan, tulisan-tulisan yang menghebohkan tersebut bersumber dari wawancaranya dengan sejumlah media asing. Hasil wawancara yang dilakukan dalam bahasa Inggris itu kemudian dikutip dan diberitakan oleh media lokal.
Namun, tambah Hashim, dirinya merasa apa yang diberitakan oleh media tanah air berbeda dengan isi wawancara yang asli. "Baik konten maupun konteksnya," jelasnya.
BACA JUGA: Polri Bantu Ambil Sampel DNA Mayang
Pengusaha sukses ini mengaku prihatin dengan sikap media-media yang memelintir ucapannya. Menurutnya, kasus ini membuktikan bahwa media massa telah meninggalkan prinsip berintegritas, profesional, berimbang dan kebebasan pers yang bertanggung jawab berdasarkan Pancasila.
"Ini sangat membodohi rakyat dan tidak memberi kontribusi positif apapun bagi bangsa Indonesia yang sedang berjuang untuk bangkit menjadi Indonesia yang lebih baik, lebih sejahtera, dan lebih bermartabat," pungkasnya.
BACA JUGA: Amankan Pelantikan Presiden, Polri Kerahkan 22 Ribu Personel
Seperti diketahui, Hashim diberitakan mengatakan bahwa Koalisi Merah Putih berniat menggunakan kekuasaan untuk menjegal pemerintahan Jokowi. Pernyataan ini dikutip dari pemberitaan beberapa media asing seperti Wall Street Journal dan Reuters.
Berita versi Reuters mengutip Hashim mengatakan "We will use our power to investigate and to obstruct". Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka pernyataan Hashim berbunyi "Kami akan menggunakan kekuatan kami untuk menyelidiki dan menghalangi".
Pernyataan Hashim dalam berita bertanggal Rabu 8 Oktober 2014 itu terkait sejumlah kasus korupsi yang diduga melibatkan Jokowi. Sementara "kami" yang dimaksudnya adalah Koalisi Merah Putih. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hukum Mati Bandar Narkoba, Waspadai Bujuk Rayu terhadap Anggota
Redaktur : Tim Redaksi