jpnn.com - JAKARTA — Di kalangan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), PT Adiperkasa Citra Lestari merupakan perusahaan yang asing didengar. Tak jelas, seperti apa kiprah perusahaan milik AM Hendropriyono itu.
Kemunculan Adiperkasa Citra Lestari memang cukup mengagetkan. Apalagi sampai melakukan penandatangan kerjasamana dengan Proton, yang disaksikan oleh Presiden Joko Widodo di Malaysia, Jumat (6/2). Proton adalah pabrikan mobil dari Malaysia yang menjadi partner guna membuat mobil nasional (mobnas).
BACA JUGA: Tak Ada yang Mencurigakan dari Kekayaan Budi Gunawan
Menurut sumber Jawa Pos (Induk JPNN.com) di kalangan bos produsen otomotif, keberadaan perusahaan tersebut menjadi kasak-kusuk di kalangan internal Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia).
Sebab, sebagai pelaku industri otomotif, Gaikindo tidak pernah mendengar perusahaan milik mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu.
BACA JUGA: Prabowo: Tidak Menjaga Mandat Berarti Berkhianat
”Kita belum pernah dengar ya kalau Pak Hendro ternyata juga punya perusahaan otomotif. Kita baru dengar hari ini (kemarin, Red) ada perusahaan itu. Ini kita (anggota Gaikindo, Red) SMS-an saling menanyakan soal perusahaan baru itu. Karena nggak ada yang tahu soal PT Adiperkasa Citra Lestari ini,” kata sumber tersebut.
Berdasar penelusuran data Jawa Pos, sepak terjang Hendropriyono hanya menonjol di bidang militer. Mengenyam pendidikan di Akademi Militer Nasional Magelang pada 1967, nama Hendropriyono mulai dikenal publik saat menjadi direktur Badan Intelijen Strategis pada 1990 dan menjadi panglima Kodam Jakarta Raya pada 1993.
BACA JUGA: Ini Tidak Dilakukan Kompolnas pada Pencalonan Komjen Budi
Pada 1998 Hendropriyono menjabat menteri transmigrasi, pemukiman, dan perambahan hutan dalam Kabinet Pembangunan VII sampai 1999. Pada 2001 karirnya memuncak karena diangkat sebagai kepala Badan Intelijen Negara sampai 2004.
Di luar karir di bidang militer dan politik, Hendropriyono pernah menjadi ketua Komisi Tinju Indonesia pada 1994 sampai 1998. Satu-satunya karir bisnis yang tercatat adalah posisinya sebagai komisaris di PT Carrefour Indonesia pada April 2010. Diduga, posisi itu diperoleh karena kedekatannya dengan bos Carrefour Indonesia Chairul Tanjung.
Informasi seputar PT Adiperkasa Citra Lestari juga sangat minim. Berdasar penelusuran di database sistem administrasi badan hukum (sisminbakum) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkum HAM, hanya ada satu perusahaan bernama Adiperkasa Citra Lestari.
Perusahaan tersebut tercatat didirikan pada 22 Februari 2012, kemudian sempat mengajukan pemberitahuan perubahan data perseroan pada 22 Juli 2013. Alamat yang tertera dalam dokumen tersebut adalah Kompleks Rukan Tendean Square 26, Jalan Wolter Monginsidi 122–124, Jakarta Selatan.
Namun, saat menyambangi alamat tersebut, Jawa Pos hanya menjumpai bangunan kantor sederhana. Jauh dari kesan layak menjadi pusat administrasi perusahaan yang memegang lisensi mobnas. Dari plang di dinding depan, kantor itu sudah digunakan untuk Kantor Notaris Muhammad Hanafi. Belum ada keterangan, apakah PT Adiperkasa sudah pindah lokasi atau masih menggunakan kantor tersebut
Menyoal PT Adiperkasa Citra Lestari, pengamat otomotif Suhari Sargo yang sudah belasan tahun menggeluti dunia otomotif menandaskan belum pernah mendengar perusahaan tersebut. Dia justru balik bertanya kepada koran ini ketika ditanya soal perusahaan tersebut. ”Itu perusahaan baru, ya? Kok saya belum pernah dengar,” ucapnya. (owi/ken/c10/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpinan KPK Kaji Opsi Kembalikan Mandat ke Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi