Adrianus Meliala: Polda Lebih Tahu

Kamis, 02 April 2009 – 14:38 WIB
JAKARTA - Pelaku kejahatan dengan modus perampokan menggunakan senjata api biasanya merupakan penjahat-penjahat yang sudah profesional, bukan amatiranArtinya, jumlahnya tidak banyak

BACA JUGA: Bila Diminta, Mabes Polri Siap Bantu Polda Sumut

Asumsi itulah yang digunakan kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Prof Adrianus Meliala, dalam menganalisis serangkaian perampokan yang terjadi di Medan dan Langkat, Sumut, beberapa hari belakangan ini.

"Pelaku perampokan, terutama yang menggunakan senjata api, itu pasti jumlahnya tidak banyak
Karena merampok dengan menggunakan senjata api itu bukan kejahatan yang gampang

BACA JUGA: Walhi: Menteri PU dan Gubernur Banten Paling Bertanggungjawab

Pasti pelakunya sudah profesional, bukan amatiran
Dengan demikian, ketika terjadi serangkaian perampokan bersenjata api di satu wilayah tertentu, saya yakin pelakunya, ya, itu-itu juga," ungkap Adrianus Meliala kepada JPNN di Jakarta, Kamis (2/4).

Dia mengatakan hal tersebut terkait dengan rangkaian kasus perampokan bersenjata api yang baru-baru ini terjadi di daerah Medan dan Langkat

BACA JUGA: Situ Gintung Tetap Daerah Konservasi

Antara lain mulai dari perampokan KCP Bank Mestika di Jalan S Parman No30 Medan, dengan jumlah Rp 1 miliar yang dibawa perampok, serta di KCP Bank Mandiri, di Jalan TD Pardede, dengan hasil rampokan Rp 1,2 miliarLalu, ada pula perampokan di Kantor UPT di Jalan Perjuangan, Kelurahan Bukit Kubu, Kecamatan Besitang, serta perampokan di Kecamatan Salapian.

Dalam hal ini, Adrianus pun menyarankan agar jajaran Polda Sumut dalam upaya pengungkapan rangkaian kasus perampokan tersebut, supaya berkonsentrasi saja kepada pemain-pemain lama"Polisi cukup membuka data pemain-pemain lama yang pernah aktif merampok, atau yang sudah pernah ditangkap dan dipenjaraFile-file-nya pasti masih adaData-data pemain lama itu yang mesti dikembangkan," ungkapnya.

Ditanya soal perlu tidaknya Polda Sumut meminta bantuan dari Mabes Polri, Adrianus pun menjawab bahwa itu tak perluAlasannya, masalah bantuan dari Mabes itu akan menyangkut dua aspek, yakni ketersediaan anggaran dan personilNamun katanya pula, dalam konteks permintaan bantuan untuk mengungkap kasus perampokan bersenjata api, tidak hanya menyangkut dua aspek itu.

"Ada yang lebih penting, yakni masalah keakuratan informasiNah, kalau bicara mengenai informasi, jajaran polisi di tingkat Polda sudah tentu punya informasi yang lebih bagus dibanding polisi dari Mabes PolriOrang-orang di Polda pasti lebih tahu 'jagoan-jagoan' di tingkat lokal," katanya(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Serangan Fajar Buat Sultan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler