Aduh! Harga Emas Kembali Terpukul Mundur, Cukup Dalam

Rabu, 08 September 2021 – 07:10 WIB
Harga emas berjangka terpukul mundur cukup dalam. Ilustrasi: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Emas mundur kian kencang pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), berada di jalur penurunan harian terbesar dalam sebulan.

Pasalnya, USD lebih kuat dan imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih tinggi menghilangkan daya tarik logam tersebut.

BACA JUGA: Harga Emas Terdesak USD, Ringsek, Bakal Jeblok?

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terjun USD 35,2 atau 1,92 persen menjadi ditutup pada USD 1.798,50 USD per ounce.

Harga emas berjangka juga merosot USD 8,20 atau 0,45 persen menjadi menetap USD 1.825,50 pada Senin (6/9), setelah melonjak USD 22,2 atau 1,23 persen menjadi USD 1,833,70 pada Jumat (3/9), dan terpangkas USD 4,5 atau 0,25 persen menjadi USD 1.811,50 pada Kamis (2/9).

BACA JUGA: Harga Emas Memelesat ke Puncak Tertinggi, Jadi Sebegini

Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya melonjak 0,5 persen, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

"Pasar emas melihat beberapa retracement, dengan USD kemungkinan akan naik lebih jauh dan menekan logam," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

BACA JUGA: Aduh! Harga Emas di Pegadaian Jumat 3 September Turun Lagi

Emas mencapai tertinggi 2,5 bulan pada Jumat (3/9) setelah laporan pekerjaan AS yang jauh lebih lemah dari perkiraan memicu spekulasi bahwa Federal Reserve AS mungkin mendorong kembali pengurangan pembelian obligasi (tapering).

"Tetapi kenyataannya adalah mereka (Fed) ingin mulai melakukan tapering-nya, sehingga pasar (emas) akan melihat untuk memposisikan dirinya di depan jika hal itu benar-benar terjadi,” tambah Pavilonis.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dijadwalkan untuk bertemu berikutnya pada 21-22 September.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, yang disebabkan oleh langkah-langkah stimulus besar-besaran.

Lebih lanjut melemahkan daya tarik emas, juga karena imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun yang dijadikan acuan naik ke level tertinggi sejak pertengahan Juli, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

"Selain itu, pasar juga mulai sedikit gugup karena kegagalan untuk menembus di atas area resistensi penting di sekitar level 1.835 dolar AS," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.

Investor juga mengunggu pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis (9/9), di mana kemungkinan akan memperdebatkan pengurangan langkah-langkah stimulus karena ekonomi zona euro bangkit kembali.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 42,9 sen atau 1,73 persen, menjadi ditutup pada USD 24,373 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD 25,7 atau 2,52 persen menjadi ditutup pada USD 995,9 per ounce. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelemahan Data Bikin Harga Emas Menanjak, Bagaimana Hari Ini?


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler