jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyebut wilayah permukiman menjadi lokasi yang rendah kepatuhan memakai masker selama sebulan belakangan.
Dia menduga kepercayaan diri yang berlebihan tidak akan tertulari Covid-19, membuat warga di permukiman kurang patuh memakai masker.
BACA JUGA: Versi Dokter Dewi, Angka Penularan Covid-19 Tidak Turun Instan Saat PPKM Darurat
"Kepatuhan rendah ada di permukiman. Bisa jadi karena mereka merasa kanan kiri aman, tetangga sehat. Itu harus dievalusi," kata Dewi dalam diskusi daring yang disiarkan BNPB Indonesia di YouTube, Rabu (13/7).
Menurut alumnus Universitas Indonesia itu, selain permukiman, tempat wisata juga masih rendah kepatuhan memakai masker.
BACA JUGA: Dukungan untuk Nakes dan Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Terus Berdatangan
Dia pun berharap temuan ini menjadi perhatian semua pihak.
"Kalau soal menggunakan masker titik lemahnya ada di permukiman. Kedua ada di tempat wisata. Ketiga adalah restoran atau kafe," ujar Dewi.
BACA JUGA: Menaker Ida Tinjau Vaksinasi Kedua Pekerja Ritel di Bandung
Selanjutnya, kata wanita kelahiran Jakarta itu, kawasan permukiman juga tercatat menempati peringkat teratas tentang kurangnya kepatuhan menjaga jarak.
"Kemudian diikuti tempat wisata, kemudian restoran dan kedai," beber Dewi.
Dia mengatakan, soal kurang patuh menjaga jarak rupanya terlihat juga di stasiun dan bandara selama sebulan belakangan.
Dewi pun menduga hal itu karena pergerakan orang tinggi menggunakan transportasi.
"Bisa jadi ini karena ada pergerakan orang, sehingga ada kepatuhan rendah di sana (stasiun dan bandara, red)," tutur Dewi. (ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan