Versi Dokter Dewi, Angka Penularan Covid-19 Tidak Turun Instan Saat PPKM Darurat

Rabu, 14 Juli 2021 – 16:49 WIB
Dewi Nur Aisyah. Foto: covid19goid

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyebut efek penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tidak instan di dalam menekan laju penularan virus SARS-Cov-2.

"Ketika satu intervensi dilakukan, pada hari itu juga penurunan kasus belum bisa dilihat. Biasanya butuh waktu," kata Dewi dalam diskusi daring yang disiarkan BNPB Indonesia di YouTube, Rabu (13/7).

BACA JUGA: Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi, Anies Baswedan Senang Banget

Menurut alumnus Universitas Indonesia itu, langkah menekan penularan biasanya baru terlihat hasilnya dalam tiga pekan setelah kebijakan dilakukan.

Dewi kemudian berkaca dari penerapan PPKM oleh pemerintah pada awal Januari 2021 selama dua pekan.

BACA JUGA: Jokowi Minta Vaksinasi Para Pelajar Dipercepat, Kepala BIN Bergerak di Lapangan

Kala itu, angka kasus justru meningkat pesat saat kebijakan berjalan. Penurunan baru terlihat sepekan seusai PPKM pada Januari lalu

"Kami berharap bahwa intervensi, pengetatan mobilitas, dan aktivitas, akan dapat mengerem kenaikan kasus dampaknya bisa dirasakan tiga sampai empat pekan setelah implementasi," ujar Dewi.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Pastikan Cabut Izin Pengusaha yang Memaksa Karyawannya Masuk Kantor

Pakar epidemiologi Imperial College London, Inggris itu pun memprediksi angka penularan Covid-19 baru turun periode awal Juli 2021.

"Kasus mulai menurun grafiknya pada awal Juli 2021. Ini harapan kami," kata Dewi.

Namun, kata wanita bergelar dokter itu, semua pihak perlu menjalankan ketentuan PPKM dengan benar agar kasus penularan bisa turun. Misalnya tentang pembatasan mobilitas dan patuh terhadap protokol kesehatan.

"Cuma ada variabel. Kepatuhan apa berjalan, mobilitasnya berhenti atau tidak," ujar Dewi. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler