Aduh! Kurs Rupiah Makin 'Nyungsep', Selasa Pagi Tembus Rp 14.433 Per USD

Selasa, 09 Maret 2021 – 10:48 WIB
Kurs rupiah kembali melemah saat pembukaan perdagangan antarbank di Jakarta Selasa pagi. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi masih kembali terkoreksi.

Pada pukul 9.58 WIB rupiah melemah 73 poin atau 0,5 persen ke posisi Rp 14.433 per USD dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.360 per USD.

BACA JUGA: Akhir Pekan, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melorot

Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah dibayangi kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS.

"USD masih berpeluang menguat di awal sesi Selasa, bila melanjutkan sentimen beli USD yang ditopang naiknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS," tulis tim riset Monex Investindo Futures di Jakarta, Selasa (9/3).

BACA JUGA: Rupiah Terkoreksi Akibat Ekspektasi Pemulihan Ekonomi Amerika Serikat, USD Berjaya


Menurut Monex Investindo Futures rupiah juga dipengaruhi oleh telah disetujuinya stimulus fiskal pemerintah AS sebesar USD 1,9 triliun oleh Senat AS di akhir pekan lalu.

Di samping itu, janji Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell untuk mempertahankan stimulus moneter untuk menopang perekonomian berimbas baik pada kenaikan tingkat yield pemerintah AS.

BACA JUGA: Aduh! Lanjut Melemah, Selasa Sore Rupiah Terkoreksi 70 Poin

USD naik ke level tertinggi dalam 3,5 bulan pada Senin (8/3) kemarin karena meningkatnya yield. Kendati demikian, berdasarkan riset hal itu membuat takut investor.

"Meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven USD," tulis riset tersebut.

Tim riset juga menuliskan, setelah turun sekitar empat persen pada kuartal terakhir 2020, USD telah menguat hampir 2,5 persen pada 2021, hingga hari ini.

Hal itu menyebabkan investor memperkirakan kenaikan secara luas dalam tingkat yield AS yang dapat membebani penilaian ekuitas dan meningkatkan permintaan untuk mata uang AS.

"Data ekonomi AS akhir-akhir ini juga mendukung penguatan USD seperti laporan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian yang menambahkan 379 ribu pekerja pada bulan lalu," papar tim riset.

Indeks USD pada pukul 20:46 WIB Senin (8/3) terlihat menguat sekitar 0,3 persen di level 92,23, yang merupakan level tertinggi sejak akhir November.

Pada Senin (8/3) lalu, rupiah ditutup melemah 60 poin atau 0,42 persen ke posisi Rp14.360 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.300 per USD. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler