jpnn.com - JAKARTA - Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan serta Sumatera masih belum tuntas diatasi. Kabut asap akibat pembakaran lahan telah menyebabkan puluhan ribu jiwa terserang infeksi saluran pernafasan akut. Bahkan, banyak jadwal penerbangan jadi kacau balau.
Belum beresnya penanggulangan pembakaran lahan ini tak hanya membuat Presiden Joko Widodo kecewa alias tak puas. Namun, sejumlah pihak turut menyesalkan penanganan yang tak kunjung bisa memadamkan api dan mengurangi kabut asap.
BACA JUGA: Kapolri Perintahkan Dalami Perusahaan Pembakar Hutan yang Dimodali Asing
"Tidak hanya presiden, semuanya juga tidak puas dengan penanganan itu," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jumat (25/9).
Haiti menegaskan, dari beberapa kunjungan termasuk mendampingi Presiden di Kalimantan Tengah, terlihat kebakaran cukup parah.
BACA JUGA: Mantab! Dibantu 100 TNI, Ribuan Polisi Masuk Hutan Buru Gembong Teroris
Presiden sudah memerintahkan melakukan upaya pencegahan dan pemadaman lebih banyak lagi. Termasuk juga membangun parit agar bisa menyiapkan air-air untuk pemadaman.
Karenanya, Haiti menegaskan, pencegahan, pemdaman, termasuk penegakan hukum akan ditingkatkan. "Juga untuk pencegahan tahun yang akan datang," katanya. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Polri Pastikan Periksa RJ Lino, Kapan?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Penyuap Oknum Kemendag Itu segera Disidang
Redaktur : Tim Redaksi