Kepolisian Indonesia mengaku telah membuat kemajuan dalam usaha mengungkap sebuah kejahatan terkenal yang belum berhasil terungkap berkat bantuan Kepolisian Federal Australia (AFP).
Sejumlah pakar teknis dari Kepolisian Federal Australia (AFP) telah membantu meningkatkan rekaman CCTV dari tersangka pelaku penyerangan terhadap penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
BACA JUGA: Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan Dari dan Menuju Bali
Novel Baswedan adalah penyidik senior di KPK.YouTube
Novel Baswedan terluka parah pada bulan April saat penyerang yang menggunakan sebuah sepeda motor melemparkan  sebotol cairan asam ke wajahnya.
BACA JUGA: Curi Uang Perusahaan, Pengusaha Darwin Dipenjarakan 6 Tahun
"Gambar CCTV [dari peristiwa penyerangan itu] tidak memiliki kualitas High Definition (HD) dan kami membutuhkan keahlian dan kerjasama teknik asing," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Idham Azis.
Kepolisian Daerah Metro Jaya mengatakan gambar yang telah dibersihkan tersebut berhasil menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam kasus ini, dan mereka mendesak masyarakat untuk menyerahkan tersangka.
BACA JUGA: Class Action Petani Timor Bisa Disidangkan di Australia
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tengah menginvestigasi politisi yang diduga telah mencuri uang  trilyunan rupiah, di antara kasus-kasus korupsi lain yang ditanganinya.
Novel Baswean dipindahkan ke Singapura untuk menjalani operasi pasca serangan tersebut dan belum kembali ke Indonesia.
Ketua KPK, Â Agus Rahardjo mengucapkan terima kasih kepada AFP atas bantuannya.
"Atas nama institusi dan juga secara pribadi, saya sangat menghargai usaha ini dan sungguh, sangat berharap pelaku kejahatan bisa segera ditangkap. Mari kita berdoa untuk itu," katanya.
KPK minggu ini menangkap politisi senior yang juga Ketua DPR, Setya Novanto, yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi sebesar $ 220 juta (Rp2,3 trilyun) dari proyek Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemindahan Paksa Pengungsi Manus PNG Masuki Hari Kedua