jpnn.com, TERNATE - Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Malut punya ambisi lebih di PON 2020 mendatang. Jika PON Bandung 2016 lalu cabor futsal berhasil menyumbang satu medali perunggu untuk Maluku Utara, maka PON Papua 2020 nanti, AFP bakal menaikkan target yakni meraih emas.
Nah, ambisi organisasi pimpinan Aldhy Ali itu mulai disiapkan sejak dini dengan memantau sejumlah pemain yang akan berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-II 2017 di Halmahera Utara (Halut) Agustus mendatang.
BACA JUGA: 300-an Anak Kurang Beruntung se-Jabodetabek Ikuti JFA
“Kita (AFP) akan siapkan tim scouting untuk memantau pemain-pemain yang tampil di Porprov nanti. Ini untuk kepentingan pembentukan kerangka tim Pra PON,” kata Ketua Umum AFP Malut, Aldhy Ali, kemarin, Selasa (1/5) seperti dilansir Malut Post (Jawa Pos Group).
Di Porprov ke-II ini, AFP Malut sudah menginstruksikan ke semua AFK kabupaten/kota untuk segera berkoordinasi dengan KONI kabupaten/kota agar bisa mengikutkan cabor futsal di multi event terakbar di Malut itu. Instruksi tersebut beralasan, sebab AFP punya kepentingan untuk lebih leluasa memantau pemain yang berkualitas di sejumlah daerah.
BACA JUGA: 15 Tim Futsal Uji Ketangguhan di FFI U-20
Menurutnya, banyak pemain futsal di derah ini yang belum dijamah secara menyeluruh. Karena itu, melalui Porprov ini diharapkan semua kabupaten/kota bias ikut. Sejauh ini baru ada empat kebupaten/kota yang sudah menyatakan kesiapan untuk ikut sebagai kontestan di Porprov, yakni Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Barat (Halbar) dan Halmahera Tengah (Halteng).
“Saya berharap semua kabupaten/kota bisa ikut. Karena selain untuk memperebutkan medali bagi daerah masing-masing, AFP ingin menemukan pemain yang punya talenta baik,” ujarnya.
BACA JUGA: Dua Pemain Timnas Brunei Berguru di Vamos FC
Namun demikian Aldhy mengingatkan bahwa pemain yang diikutkan serta dalam skuad Porprov harus kelahiran 1 Januari 2007. Menurutnya, karena pemain yang akan masuk ke radar AFP Malut sudah tentu akan diproyeksikan pada PON 2020 mendatang.
“Pemain harus kelahiran minimal 1 Januari 2007. Karena pemain yang akan dipanggil nanti bakal dibentuk kerangka tim Pra PON,” ungkap Aldhy.
Terkait dengan pagelaran Porprov, Aldhy mengatakan cabor futsal tetap pada prinsipnya tidak menurunkan kualitas pertandingan di Porprov. Semuanya berstandar nasional, mulai dari perangkat pertandingan, regulasi yang dipakai, pelatih yang menangani skuad, hingga venue pertandingan.
“Kami tetap tidak menurunkan standar kualitas pelaksanaan, baik dari infrastruktur maupun perangkat pertandingan,” tegasnya.(mg-02/yun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PON 2020 Hanya 39 Cabor
Redaktur & Reporter : Friederich