Delegasi yang terdiri atas Presiden Benin, Cape Verde, dan Sierra Leone itu tiba hari ini dan rencananya bertemu kembali dengan Gbagbo untuk menyampaikan solusi krisis politik Pantai Gading
BACA JUGA: Militer Kerahkan Bantuan ke Kawasan Banjir
Negara-negara Afrika Barat mengancam menggunakan kekuatan militer jika Gbagbo tetap menolak mundur.Kedatangan delegasi tersebut merupakan yang kedua dalam seminggu terakhir
BACA JUGA: Situasi Mesir Masih Tegang
Namun, delegasi itu gagal meyakinkan Gbagbo untuk mundur.Setelah mendarat di Abidjan, Presiden Benin Boni Yayi, Sierra Leone (Ernest Bai Koroma), dan Pedro Pires akan bergabung dengan Perdana Menteri Kenya Raila Odinga yang mewakili Uni Afrika.
"Beliau (Odinga) akan mengupayakan penyelesaian damai terkait dengan krisis pascapemilu
BACA JUGA: Arnold Lengser Setelah 7 Tahun jadi Gubernur
Odinga adalah pemimpin Afrika pertama yang mengusulkan perlunya intervensi militer untuk melengserkan Gbagbo.Seperti dilansir Agence France-Presse, Ibrahim Ben-Kargbo, menteri informasi Sierra Leone, menyatakan bahwa delegasi Afrika akan mendesak Gbagbo mundur dan tidak berniat melakukan negosiasiNamun, seorang sumber di lingkaran delegasi Afrika menyatakan kepada BBC bahwa sang incumbent akan ditawari amnesti (pengampunan) hukum dan jaminan atas aset keuangan yang dimiliki.
Sejumlah pengamat masih berharap ada kompromi yang bisa membuat Gbagbo menyerahkan kekuasaan kepada rivalnya, Alassane OuattaraMisi Ecowas sudah dipastikan akan memberikan berbagai tawaran seperti suaka dan amnestiNamun, dalam pesan perayaan tahun baru, Gbagbo kembali menegaskan tidak akan mundur dan menyatakan bahwa dirinya adalah pemenang pemilu sebenarnya.
Gbagbo masih memegang kontrol atas stasiun televisi nasional dan militerNamun, Ouattara juga mengantongi dukungan dari hampir semua pemimpin negara Afrika BaratMereka bahkan sudah meminta Bank Sentral Afrika memberikan wewenang kepada Ouattara untuk mempergunakan rekening negara.
Anggota delegasi akan melaporkan hasil negosiasi dengan Gbagbo kepada Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, kepala Ecowas, hari ini (4/1)Pertemuan itu akan memutuskan langkah selanjutnya yang diambil untuk menyelesaikan krisis Pantai Gading.
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Pantai Gading menyatakan bahwa militer setempat telah dua kali melarang mereka mendatangi satu di antara dua lokasi yang diduga sebagai kuburan masal korban kekerasanPasukan PBB juga prihatin atas tindakan militer yang menandai rumah-rumah pendukung Ouattara untuk mengidentifikasi etnis para penghuninya(cak/c3/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Hanyutkan 1 Nyawa
Redaktur : Tim Redaksi