Agar Birokrasi di Bawah Menteri Bergerak Cepat

Rabu, 21 Oktober 2009 – 10:30 WIB
SIAPA pun menterinya, keluhan terbesar selama lima tahun terakhir ini sebenarnya adalah: bagaimana para menteri itu bisa menggerakkan eselon III (Dirjen) dan eselon II (direktur) di setiap kementeriannyaMenterinya boleh baru, tapi birokrasinya barang lama

BACA JUGA: Catatan dari World Media Summit di Beijing

Lengkap dengan berbagai peraturan yang menghambat
Termasuk, peraturan untuk mengganti para pembuat konsep peraturan itu.
 
Sehebat apa pun seorang menteri, dia langsung terkerangkeng oleh bawahannya

BACA JUGA: Nuansa Bunga, Warna Militer Berkurang

Apalagi, sang bawahan sudah begitu ahli menggunakan kerangkengnya itu selama berpuluh tahun
Apalagi, sang menteri sendiri tidak bisa begitu saja mengganti mereka

BACA JUGA: 60 Tahun Tiongkok

Ada prosedur yang sulit, lambat, berbelit, dan lama untuk membuat seorang menteri bisa memilih Dirjen dan direktur yang kecepatan serta kecerdasannya sesuai dengan yang dia inginkan.
 
Kalaupun akhirnya mereka bisa diganti (biasanya baru terjadi sudah pada tahun kedua masa jabatan para menetri itu), belum jaminan untuk lebih cepat berjalanJerat peraturan begitu hebatnyaSedangkan pikiran untuk mengubah peraturan itu begitu lambatnya.
 
Wewenang menteri untuk mengganti atau memindah bawahannya tersebut sangatlah kecilAda aturan kepangkatan, ada aturan golongan, ada aturan kepegawaian, ada aturan jabatan, dan ada mekanisme yang sangat rumit di dalamnyaInilah yang membuat menteri yang ingin cepat berkarya pun harus menyerah pada awal jabatanLalu menikmatinya begitu saja.
 
Lambannya jalannya birokrasi di bawah menteri itu juga bukan salah merekaPara Dirjen sudah sangat sibuk mewakili menteri ikut rapat koordinasi antardepartemenPraktis, negara ini sebenarnya digerakkan oleh para direktur di bawah DirjenBukan oleh para menteri
 
Menteri bisa minta "ba" atau "bu"Tapi, sangat sering permintaan itu tidak bisa dipenuhi hanya karena munculnya catatan dari seorang direktur bahwa keinginan menteri tersebut tidak mungkin dijalankan karena tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang adaPara direktur sangat ahli membuat catatan panjang yang mengakibatkan sebuah keinginan menteri tidak akan bisa dilaksanakan.
 
Yang diperlukan pemerintah sekarang ini sebenarnya bukan menteri penertiban aparatur negaraTapi, pengaturan kembali aparatur negaraKoordinasi kementerian sungguh persoalan yang sangat rumitApalagi kalau yang dikoordinasikan, seperti yang terjadi selama ini, terlalu luasKesibukan Dirjen dan direktur di tingkat koordinasi ini luar biasa besarnyaSeolah-olah, pekerjaan terbesarnya adalah melakukan koordinasi itu sendiri dan bukan melayani rakyat.
 
Karena itu, penyederhanaan pengelompokan menteri koordinator sebaiknya dilakukanJumlah koordinatornya memang bertambah dua, tapi persoalan yang dikoordinasikan menjadi lebih fokusDengan demikian, rapat koordinasinya tidak terlalu melebarWaktu yang digunakan juga lebih singkat.
 
Tegasnya, saya usul ada kelompok baru di luar tiga kelompok yang sudah ada (polhukam, ekuin, dan kesra)Bukankah beberapa departemen sebenarnya memang kurang pas masuk ke salah satu di antara tiga kelopok itu" Saya usul ada kelompok "infrastruktur dan produksi pangan" serta ada kelompok "pelayanan umum".
 
Dengan demikian, kelompok 1 (ekuin) hanya akan terdiri atas keuangan, perdagangan, industri, pertambangan, penanaman modal, dan BUMNKelompok 2 (infrastruktur dan produksi pangan) terdiri atas pekerjaan umum, pertanian, perikanan, kehutanan, koperasi/UKM, bulog, ristek, dan LH.
 
Kelompok 3 (pelayanan umum) adalah perhubungan, telekomunikasi, pendidikan, kesehatan, PAN, perumahan, serta agrariaKelompok 4 (sosial) adalah agama, wanita, perumahan, pemuda/olahraga, tenaga kerja, sosial, dan daerah tertinggalSedangkan kelompok 5 (polhukam) adalah hankam, Mendagri, Menlu, hukum, jaksa agung, dan Polri.
 
Tentu tidak harus menambah MenkoBisa saja salah seorang menteri yang paling kapabel di kelompok itu ditugaskan sebagai ketua kelompoknyaDengan demikian, kesibukan para Dirjen dan direktur dalam berkoordinasi bisa dikurangi hanya untuk koordinasi di bidang yang memang sangat dekat dengan bidangnyaDengan demikian, bisa menjadi lebih fokus.
 
Inilah salah satu kunci kalau jalannya birokrasi harus dibuat lebih cepat dan lebih lincahSri Mulyani rasanya bisa merangkap jadi ketua kelompok 1Hatta Rajasa dengan demikian tidak perlu ikut mengurusi makroekonomi yang memang bukan kompetensinyaHatta akan sangat bagus mengoordinasikan kelompok pelayanan umumApalagi, dia pernah menjadi menteri perhubungan yang suksesBeban Agung Laksono yang tidak populer itu dengan demikian juga berkurang tinggal hanya mengoordinasikan kelompok sosial.
 
Kelompok infrastruktur dan produksi pangan akan sangat pas kalau diketuai Kuntoro MangkusubrotoAtau, kalau Kuntoro diperlukan di bidang lain, Fadel Muhamad sangat punya kemampuan untuk menjadi ketua kelompok iniDaerah tandus pun sudah dia ubah menjadi produsen jagungDia tahu cara-caranya.
 
Benar sekaliPersoalan dasarnya bukan siapa yang jadi menteriTapi, bagaimana cara bisa mengoordinasikan dengan efektif dan bisa menggerakkan birokrasi di bawah menteri ituIni pun kalau kita sepakat bahwa kita ingin maju dengan cepat.(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... View dari Kamar 1808


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler